Selain itu, menurut Yuri, Kemenkes memproses pengajuan penerapan PSBB untuk wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, maupun Kota Tangerang Selatan.
Baca juga: Perkembangan Kasus Covid-19 Jelang PSBB di Kota Tangerang, Pasien Positif Terus Bertambah
Ia pun berharap pengajuan penerapan PSBB untuk Provinsi Banten dapat disetujui pada hari yang sama dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Jabodetabek.
“Kami berharap hari ini juga bisa disetujui sehingga cluster Covid-19 Jabodetabek bisa lebih terintegrasi, lebih bisa memudahkan kita dalam pengendalian aspek epidomologinya,” ucap Yuri.
Pada Minggu malam, Kemenkes akhirnya menyetujui pemberlakuan PSBB di wilayah Tangerang Raya.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan dengan nomor HK.01.07/MENKES/249/2020 tentang penetapan PSBB dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang Buceu Gartina.
"Surat sudah diterima," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu.
27.000 spesimen
Sejauh ini, menurut pihak pemerintah, tes polymerase chain reaction (PCR) sudah dilakukan terhadap lebih dari 27.000 orang.
Menurut Yuri, pemeriksaan menunjukkan keseriusan pemerintah mencari kasus positif yang berada di masyarakat.
Baca juga: Tes Covid-19, Pemerintah Klaim Telah Uji 20.000 Sampel
Tes juga berguna untuk mencari sumber penularan kasus positif Covid-19 lainnya.
"(Dari hasil tes PCR) kasus positif mengonfirmasi karena pada kasus inilah sumber penularan sangat mungkin terjadi," kata Yuri.
Terkait dengan Alat Pelindung Diri (APD), pemerintah disebutkan berencana menetapkan harga eceran tertinggi untuk produk tersebut.
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Abraham Andi Padlan Patarai, usulan pihaknya tersebut sudah disetujui oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
"Hal yang penting tadi kami sepakati dengan Jenderal Doni (Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo) adalah nanti akan ada harga eceran tertinggi untuk APD khususnya untuk masker,” ujar Abraham melalui siaran langsung di akun YouTube BNPB, Minggu.
Abraham berpandangan, masker dapat dibeli dengan harga mahal, tetapi tidak ada yang menjual dengan harga standar.
Ia pun menduga ada oknum yang "bermain". Maka dari itu, Abraham berhadap pemerintah turun tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.