JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) menegaskan bahwa seorang pasien positif virus corona yang meninggal di Solo, Jawa Tengah, tidak terkait dengan acara Persidangan Sinode Tahunan GPIB 2020 di Bogor, pada 26-29 Februari 2020.
GPIB mengungkapkan hal tersebut melalui surat edaran bernomor 9493/III-20/MS.XX tertanggal 19 Maret 2020.
"Satu orang pasien positif Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, yang diberitakan meninggal dunia pada Rabu 11 Maret 2020 bukan anggota GPIB dan tidak terkait sama sekali dengan PST Bogor 2020," seperti dikutip dari surat yang dikonfirmasi oleh Penatua Sheila A. Salomo kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
Baca juga: Klarifikasi GPIB soal Jemaatnya yang Meninggal Usai Hadiri Acara di Bogor
Sebelumnya diberitakan, pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RDUD) Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.
Pasien tersebut mengeluh batuk, pilek, dan demam, sehari setelah menghadiri seminar di Kota Bogor, Jawa Barat pada 25 Februari 2020 hingga 28 Februari 2020.
Pasien meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) dan dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Dalam surat tersebut, GPIB mengungkapkan kondisi sejumlah jemaatnya usai menghadiri acara tersebut.
GPIB menyebutkan, terdapat empat jemaat yang meninggal dunia beberapa hari setelah mengikuti acara tersebut.
Baca juga: Ketua MPR Imbau Peserta PST GPIB di Bogor Cek Kesehatan jika Rasakan Gejala Covid-19
Dari empat orang tersebut, hanya dua orang yang sempat mengikuti pemeriksaan virus corona (Covid-19).
"Pihak rumah sakit menyampaikan, pasien yang satu terkena penyakit infeksi menular. Sementara untuk pasien satu lagi kami mendapatkan informasi dari pihak terkait bahwa pasien tersebut tidak terinfeksi Covid-19," demikian penjelasan dari Majelis Sinode GPIB.
Namun, pihak GPIB mengakui bahwa ada empat orang jemaatnya yang telah dinyatakan positif Covid-19. Keempatnya saat ini dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil.
Selain itu, terdapat dua jemaat GPIB yang saat ini dirawat di ruang isolasi sebuah rumah sakit.
Namun, pihak GPIB belum mendapatkan penjelasan rinci dari rumah sakit apakah keduanya telah terjangkit positif Covid-19 atau tidak.
Baca juga: Bambang Soesatyo Tes Covid-19 Setelah Buka Acara GPIB di Bogor, Hasilnya Negatif
Diketahui sejumlah kasus positif Covid-19 berasal dari salah satu acara keagamaan di Bogor, Jawa Barat.
Misalnya, pasien positif virus corona di Lampung diketahui pernah mengikuti perkumpulan jemaat di Bogor.
Pasien positif di Kota Batam juga diketahui pernah mengikuti acara yang sama di Bogor.
Kepada Kompas.com, seorang anggota jemaat GPIB memang mengaku khawatir dan meminta peserta acara di Bogor itu untuk melakukan karantina diri.
Baca juga: Wabah Corona, Majelis Sinode GPIB Imbau Peserta PST di Bogor Cek Kesehatan
Apalagi, ada informasi mengenai beberapa orang yang meninggal setelah menjadi peserta acara di Bogor.
Sebelumnya, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Bogor mengatakan bahwa tiga pendeta yang meninggal dunia setelah Persidangan Sinode Tahunan 2020 GPIB itu disebabkan penyakit lain.
Informasi itu didapatkan Pemkot Bogor dari panitia.
Dilansir dari Antara, Pemkot Bogor mendapat penjelasan bahwa satu orang meninggal karena penyakit demam berdarah.
Ada juga yang meninggal karena usia tua. Kemudian, ada yang dirawat di rumah sakit tapi bukan di ruang isolasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.