JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan TNI bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri guna mengantisipasi virus corona yang dibawa warga negara asing (WNA) melalui jalur perbatasan negara.
"Intinya kita kan bicara kesehatan, bukan bicara usir mengusir orang. Kalau mereka ilegal, di sana ada bea cukai, kementerian luar negeri di perbatasan, ya kita kerja sama dengan mereka, tidak bekerja sendiri," ujar Sisriadi di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Sisriadi mengungkapkan, TNI dalam mengantisipasi penyebaran virus corona bekerja berdasarkan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia
Baca juga: Pemerintah Sebut Ada 1 Suspect Covid-19 di Bandung
"Kita mengacu ke situ. Jadi diminta atau tidak, kita lakukan apa yang harus kita lakukan berdasarkan inpres," jelas dia.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait penanganan virus corona. Di antaranya melarang pendatang dari empat negara memasuki wilayah Indonesia. Ke-empat negara itu yakni China, Korea Selatan, Italia, dan Iran.
Kecuali China, larangan berlaku hanya untuk sejumlah kota di tiga negara lainnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan bahwa jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia menjadi empat orang.
Selain dua orang yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, terdapat dua pasien lagi yang dinyatakan positif.
Baca juga: Empat Pasien Covid-19 Berasal dari Klaster yang Sama di Jakarta
"Ini kami dapatkan dua orang positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan 4," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Yuri menambahkan, dua pasien yang baru diidentifikasi terjangkit virus corona itu memiliki gejala batuk dan pilek. Namun, tidak ada gejala sesak napas.
"Kami harap kondisi intervensi agar bisa baik," ujar Yuri.
Keduanya juga terdeteksi pernah melakukan close contact dengan pasien 1 dan 2 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.