Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kelancaran Tol Jakarta-Cikampek Elevated, Polri Usul Satu "Rest Area" Digeser

Kompas.com - 24/02/2020, 22:51 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Istiono mengungkapkan, pihaknya terus berupaya untuk memperlancar lalu lintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated jelang mudik Lebaran 2020.

Menurut Istiono, salah satu masalah yang menjadi perhatiannya yakni penyempitan jalur atau bottle neck.

"Karena elevated 3 jalur, bawah 3 jalur, ketemunya juga 3,4 jalur. Saya pikir terjadi bottle neck, dan akan menghambat, bila manti mudik Lebaran bersama-sama para pemudik menuju Jawa," kata Istiono di PTIK, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Catat, Tol Jakarta-Cikampek Elevated Gratis hingga Awal 2020

Salah satu penyebab terjadinya bottle neck yang menjadi perhatian yakni pertemuan arus lalu lintas dari Tol Japek dengan Japek II Elevated di KM 48.

Kemudian, keberadaan rest area di KM 50 yang letaknya setelah tol elevated. Maka dari itu, ia mengusulkan agar rest area tersebut digeser.

"Saya juga rekomendasikan KM 50 TI (tempat istirahat/rest area) itu harus digeser, karena dia bottle neck dari KM 88, mengganggu arus deras dari Jakarta," ucap dia. 

Istiono pun menekankan pentingnya kelancaran di tol elevated. Menurut dia, kemacetan di tol sepanjang 38 kilometer tersebut akan berdampak pada psikologis pengemudi.

Baca juga: PUPR : Tarif Tol Jakarta-Cikampek Elevated Diusahakan Sama dengan yang Bawah

Idealnya, mobil tak mengantre di tol elevated lebih dari dua jam. 

"Di atas sepanjang 38 kilometer ini orang gak boleh nunggu di sana lebih dari 2 jam. Status psikologi dari pengemudi, penumpang sudah lain, makanya harus lancar," ujar Istiono.

"Maka lebih baik buka tutup di KM 10-nya, harus lancar dulu, lebih baik kalau terhambat di bawah saja. Prioritas atas harus lancar, gak boleh tersendat. Kalau bawah ada emergency kan gampang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com