Sementara dalam pertemuan tertutup dengan Ma'ruf, ada empat hal yang dibahas.
Pertama terkait penguatan kerja sama dalam hal menangkal radikalisme dan terorisme. Penguatan itu dilaksanakan bersamaan dengan peningkatan kerja sama antaragama.
"Kami ingin terus mengembangkan dalam menangkal radikalisme dan terorisme. Ini juga jadi tantangan global," kata Ma'ruf Amin.
Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakat Teruskan Kerja Sama Antaragama Tangkal Radikalisme dan Terorisme
Secara khusus terkait kerjasama antaragama, ia mengatakan, kedua negara berencana menggelar dialog antar pemuka agama di dunia.
Hal itu bertujuan untuk membangun kerukunan antar agama, supaya agama tidak menjadi sumber konflik.
Ia mengharapkan, dengan dialog itu agama bisa menjadi perekat untuk menyelesaikan konflik-konflik tersebut. Oleh karena itu, pihaknya pun ingin mengembangkan soal teologi kerukunan dan narasi kerukunan untuk menjaga kerukunan tersebut.
"Tapi bukan hanya rukun. Karena untuk merukunkan konflik melalui politik dan pendekatan militer itu belum menyelesaikan konflik yang ada," kata dia.
Dalam hal pendidikan, Ma'ruf menyatakan, ingin mengembangkan pendidikan vokasi ke pesantren.
Baca juga: Giliran Wapres Maruf Amin Bertemu Presiden Singapura Halimah Yacob
Sejauh ini, Singapura diketahui sudah cukup gencar mengembangkan pendidikan dan sektor vokasi.
Namun demikian, perlu adanya pembahasan yang lebih jauh soal dibukanya kemungkinan pendidikan vokasi masuk ke pesantren.
"Mereka (Singapura) sudah lama mengembangkan pendidikan dan juga vokasinya. Karena itu kami ingin melakukan kerja sama, terutama dengan daerah-daerah," ujar Ma'ruf