Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hal yang Disepakati dalam Pertemuan Jokowi-Ma'ruf dengan Presiden Singapura

Kompas.com - 05/02/2020, 09:19 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Singapura Halimah Yacob bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Pertemuan bilateral itu kemudian dilanjutkan dengan bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Hotel Shangrilla, Jakarta sore harinya.

Ada sejumlah hal yang disepakati untuk dimulai serta sejumlah hal yang disepakati untuk dilanjutkan kerjasamanya dalam pertemuan itu. Mulai dari kerja sama ekonomi, pendidikan dan penelitian, kesehatan, hingga pemberantasan teroris.

Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Presiden Singapura Halimah Yacob

Pertama di bidang ekonomi, kedua negara sepakat untuk menghindari pajak berganda dan meningkatkan kerja sama di bidang penegakan hukum kepabeanan antara Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan dengan Singapore Police Coast Guard.

"Saya sangat puas dengan kemajuan kerja sama kita antara lain ditandatanganinya, yang pertama selesainya negoisasi perjanjian persetujuan penghindaran pajak berganda yang tadi telah kita saksikan dan telah ditandatangani," kata Jokowi usai pertemuan.

Adapun di bidang pendidikan dan pengembangan teknologi, nantinya akan didorong penguatan kerja sama di Blok 71, kolaborasi blok bisnis Indonesia dengan unit bisnis salah satu universitas di Singapura.

Selain itu, akan dilakukan pelatihan bagi dosen pengajar di politeknik, yang difasilitasi oleh Politeknik Singapura dan Kementerian Perindustrian RI.

Baca juga: Jokowi Bertemu Presiden Singapura Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Penelitian

Sementara itu, terkait pengembangan riset, sejumlah universitas di Indonesia juga akan bekerja sama dengan universitas-universitas yang ada di Singapura.

Lebih jauh, Indonesia juga akan mengirim sejumlah kepala daerah ke Negeri Singa untuk belajar cara Pemerintah Singapura dalam melayani warga mereka.

Tak sampai di sana, kerja sama pelatihan juga akan dilakukan antara Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) dan Singapore Internasional Foundation dan Singapura Head Services.

Jokowi menyatakan, Singapura merupakan tetangga dekat yang cukup intensif dalam membantu memajukan perekonomian Tanah Air.

Baca juga: Jokowi dan Presiden Singapura Teken Kerja Sama Penghindaran Pajak Berganda

Untuk itu, ia sangat berterima kasih kepada Presiden Singapura atas kunjungannya ke Indonesia.

"Singapura adalah negara sumber investasi terbesar di Indonesia sejak 2014 dan saya sangat menghargai komitmen Singapura untuk terus melanjutkan kerja sama investasi termasuk proyek infrastruktur di Indonesia," kata Presiden Jokowi.

Wapres RI Maruf Amin bersalaman dengan Presiden Singapura Halimah Yacob usai pertemuan singkat di Hotel Shangrilla, Jakarta, Selasa (4/2/2020).KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari Wapres RI Maruf Amin bersalaman dengan Presiden Singapura Halimah Yacob usai pertemuan singkat di Hotel Shangrilla, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Hasil bertemu Ma'ruf Amin

Sementara dalam pertemuan tertutup dengan Ma'ruf, ada empat hal yang dibahas.

Pertama terkait penguatan kerja sama dalam hal menangkal radikalisme dan terorisme. Penguatan itu dilaksanakan bersamaan dengan peningkatan kerja sama antaragama.

"Kami ingin terus mengembangkan dalam menangkal radikalisme dan terorisme. Ini juga jadi tantangan global," kata Ma'ruf Amin.

Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakat Teruskan Kerja Sama Antaragama Tangkal Radikalisme dan Terorisme

Secara khusus terkait kerjasama antaragama, ia mengatakan, kedua negara berencana menggelar dialog antar pemuka agama di dunia.

Hal itu bertujuan untuk membangun kerukunan antar agama, supaya agama tidak menjadi sumber konflik.

Ia mengharapkan, dengan dialog itu agama bisa menjadi perekat untuk menyelesaikan konflik-konflik tersebut. Oleh karena itu, pihaknya pun ingin mengembangkan soal teologi kerukunan dan narasi kerukunan untuk menjaga kerukunan tersebut.

"Tapi bukan hanya rukun. Karena untuk merukunkan konflik melalui politik dan pendekatan militer itu belum menyelesaikan konflik yang ada," kata dia.

Dalam hal pendidikan, Ma'ruf menyatakan, ingin mengembangkan pendidikan vokasi ke pesantren.

Baca juga: Giliran Wapres Maruf Amin Bertemu Presiden Singapura Halimah Yacob

Sejauh ini, Singapura diketahui sudah cukup gencar mengembangkan pendidikan dan sektor vokasi.

Namun demikian, perlu adanya pembahasan yang lebih jauh soal dibukanya kemungkinan pendidikan vokasi masuk ke pesantren.

"Mereka (Singapura) sudah lama mengembangkan pendidikan dan juga vokasinya. Karena itu kami ingin melakukan kerja sama, terutama dengan daerah-daerah," ujar Ma'ruf

Warga Singapura ada yang terlihat memakai masker dan ada juga yang tidak memakai masker di kawasan University Town, National University of Singapore (NUS), Kamis (30/01/2020)KOMPAS.com/I KOMANG NARENDRA Warga Singapura ada yang terlihat memakai masker dan ada juga yang tidak memakai masker di kawasan University Town, National University of Singapore (NUS), Kamis (30/01/2020)
Terakhir, kesepakatan terkait penanggulangan bersama wabah virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Menurut Ma'ruf Amin, wabah ini telah menjadi ancaman global dan kini tengah dihadapi oleh kedua negara.

"Karena itu Singapura juga sepakat, kita bersama-sama bagaimana menanggulangi virus corona supaya tidak jadi ancaman global," ucap dia.

Baca juga: 5 Fakta WNI di Singapura yang Positif Virus Corona

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan Singapura (MoH) menyatakan sudah ada 24 kasus positif virus corona di negaranya.

Salah satunya merupakan warga negara Indonesia (WNI) berusia 44 tahun yang bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Ia terpapar setelah sebelumnya melakukan kontak dengan majikannya seorang wanita berusia 28 tahun berkebangsaan Singapura, yang juga terpapar virus corona jenis baru itu.

Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakat Tanggulangi Virus Corona Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com