JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, anak-anak di Indonesia harus terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan dan intoleransi.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf ketika membuka Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ke-VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
"Anak harus terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan, paparan intoleransi, serta ajaran yang mengarah permusuhan," kata Ma'ruf.
Oleh karena itu, kata dia, persoalan keberlanjutan sekolah antarjenjang pendidikan menjadi salah satu yang harus diselesaikan setiap pemerintah provinsi.
Baca juga: Maruf Tunjuk 8 Stafsus, Puan Maharani: Itu Hak Wapres
Dia mengatakan, saat ini lulusan SD sederajat dari keluarga miskin hanya 60 persen yang melanjutkan ke SMP sederajat.
Kemudian, lulusan SMP sederajat hanya 30 persen yang melanjutkan ke SMA sederajat serta hanya 3-4 persen lulusan SMA sederajat yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Tidak hanya itu, kata dia, angka drop out antarjenjang pendidikan karena tak ada biaya juga masih cukup tinggi.
"Di sela upaya kita terus memajukan pendiidkan saat ini terdapat 3,6 juta anak Indonesia berada pada usia sekolah tapi tidak bersekolah," kata dia.
"Berbagai tantangan yang saya sebut di atas menyangkut keluarga dan anak, untuk itu perlindungan terhadap anak dalam memastikan terpenuhinya hak anak perlu terus ditegakkan," ucap Ma'ruf.
Baca juga: Jubir Maruf: Stafsus Presiden Milenial, Stafsus Wapres Generasi Kolonial
Dalam Munas APPSI ke-VI ini, Wapres Ma'ruf Amin sendiri membuka acara dengan memukul gong.
Hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selaku tuan rumah, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola sekaligus Ketua Umum APSI, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan beberapa gubernur lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.