Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azis Syamsuddin: Tak Ada yang Larang Jadi Caketum Golkar, tapi...

Kompas.com - 04/11/2019, 16:23 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Golkar Azis Syamsuddin menegaskan bahwa seseorang yang mengingkari janjinya pasti akan mendapatkan balasan.

Pernyataan ini merupakan respons dari sinyal Bambang Soesatyo yang akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas), Desember 2019.

"Biar yang mengingkari biar Allah yang melaknatnya," kata Azis saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Baca juga: Jelang Munas Golkar, Dukungan Mengerucut ke Airlangga

Azis mengatakan, Bambang sebelumnya sudah menjalin komunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, beberapa waktu lalu.

Diketahui, selain Bambang, Airlangga juga akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar.

Meski demikian, Azis yang merupakan tim sukses Airlangga dalam Munas Golkar mendatang sama sekali tidak mengetahui apa yang menjadi topik perbincangan di antara keduanya saat itu.

"Nah itu, yang tahu antara Pak Airlangga, Pak Bamsoet sama Allah yang tahu," ujar Azis.

Azis dan kawan-kawan mengaku belum mengantisipasi apabila Bambang maju sebagai caketum Golkar pada Munas mendatang. Sebab, hal itu merupakan hak setiap kader partainya.

"Tidak ada yang bisa melarang orang untuk maju (jadi caketum). Tapi kalau melanggar komitmen, kan biar masyarakat yang menilai, biar Allah yang melaknat. Kan gitu," lanjut Azis.

Baca juga: 3 Bulan Jelang Munas Golkar, Airlangga Resmikan Tim dan Rumah Pemenangan

Ia menambahkan, internal partai telah memutuskan bahwa rapat pleno partai akan digelar pada Selasa (5/11/2019).

Dalam rapat pleno, Selasa besok, partainya akan memutuskan sejumlah agenda partai ke depan, termasuk Munas.

"Tahapannya iya, kan nanti diputuskan dalam pleno, tanggal 5 (November) itu. Agendanya apa, disepakati dalam pleno," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, Ketua MPR Bambang Soesatyo akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar pada Munas bulan Desember 2019.

Nusron mengatakan, Bambang maju menjadi caketum atas permintaan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar tingkat 1 dan 2.

Baca juga: Ketua DPP Golkar Berharap Bambang Soesatyo Tak Ingkari Komitmennya kepada Airlangga

"Pak Bamsoet hanya menjalankan amanah dari DPD 1 dan dan DPD 2. Amanat DPD 1 dan DPD 2 meminta Pak Bamsoet maju (jadi caketum). Enggak mungkin (mundur)," kata Nusron di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

"Sebagai kader, itu mengingkari dan mengkhianati desakan dan keinginan serta amanat dari kader di tingkat bawah. Apalagi kader di tingkat bawah itu sah terhadap masa depan partai," lanjut dia.

Nusron menambahkan, Golkar memiliki watak yang kompetitif antara satu kader dan kader lainnya.

Menurut dia, kompetensi antara kader partai dalam pemilihan caketum akan lebih baik dibandingkan aklamasi. 

 

Kompas TV Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo melarang ASN di Kemenpan RB memakai cadar. Aturan ini bersifat wajib bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kementeriannya. "Kalau di saya (Kemenpan RB setiap ASN) wajib jangan pakai cadar. Begitu keluar kantor mau pakai cadar silakan, dia sebagai warga negara bebas," ujar Tjahjo kepada wartawan, Senin (4/11/19). Tjahjo menegaskan, masing-masing kepala daerah, pimpinan lembaga, dan kementerian miliki hak untuk mengatur pegawainya. Hal tersebut termasuk dalam mengatur cara berpakaian ketika pegawai di kantor. #TjahjoKumolo #Cadar #CelanaCungkring
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com