Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diberi Tugas Jokowi Jadi Kepala Unit, Megawati: Kebangetan Banget ya ...

Kompas.com - 08/08/2019, 15:21 WIB
Sherly Puspita,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Megawati Soekarno Putri menceritakan pengalamannya diberi tugas oleh Joko Widodo sesaat setelah terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia.

Cerita itu ia sampaikan saat menyampaikan kata sambutan di kongres ke-V yang digelar di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Megawati Emoh PDI-P Cuma Dapat 4 Jatah Menteri, Ini Jawaban Jokowi

"Makanya kalau kita diwariskan Pancasila, kan orang suka ribut ya, aduh saya ini masak sudah pensiun presiden, wah kan udah paling top di Indonesia ini, sama Pak Jokowi tahu-tahu saya ditelepon oleh Pak Seskab waktu itu. Saya sedang di luar negeri," ujar Megawati memulai ceritanya, Kamis.

"Dia bilang, Ibu, Ibu diberi tugas. Tugas apa? Untuk jadi ketua dewan pengarah, sebuah badan baru. Badan pembinaan ideologi Pancasila. Wah keren ya saya pikir," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Megawati Pernah Ditawari Kursi Menteri oleh SBY...

Kemudian Megawati meminta Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan detail tugasnya sebagai Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Pramono kemudian menjelaskan, BPIP adalah salah satu unit kerja presiden.

Mendengar hal itu Megawati mengaku terkejut.

Baca juga: Prabowo dan Ahok, Khusus Disebut Megawati dari Panggung Kongres PDI-P

"Terus saya spontan bilang dengan Pak Pram. Pram, kamu mbok ya jangan main-main lho, jelek-jelek saya presiden ke-5 lho. Lha mosok melorot unit kerja presiden. Aku bilang, kasih tahu dong sama Presiden biar sedikit keren. Itu sudah diputuskan bu, Ya Allah saya bilang. Gimana ya, saya mikir dulu ya," sebutnya.

"Coba, Pak Jokowi kan kebangetan ya," lanjut Megawati diiringi tawa para tamu undangan.

Meski demikian Megawati mengaku menerima segala tugas yang diberikan untuk kebaikan bangsa Indonesia.

Baca juga: Megawati: Enak Lho Jadi Pemenang, Semua Merapat, Dulu Mana Mau Pak Jokowi

Telah diberitakan sebelumnya, kongres ini akan berlangsung hingga 11 Agustus 2019.

Sedianya, Kongres V dilaksanakan pada tahun 2020 jika mengacu pada berakhirnya masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P.

Menurut Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDI-Perjuangan nonaktif, percepatan Kongres V bertujuan menyinergikan semua program kepartaian dengan program pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Kompas TV PDI Perjuangan akan menggelar kongres di Denpasar, Bali, yang dimulai Rabu (7/8/19) malam. Kongres akan diawali malam budaya dengan menampilkan tari tradisional dan berbagai kesenian. Dalam malam budaya, akan digelar doa bersama untuk kesuksesan kongres bersama sejumlah tokoh dan warga Bali. Mereka yang akan datang dan telah diundang di antaranya sejumlah tokoh dan elite partai politik koalisi Jokowi-Ma'ruf, termasuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sementara itu, ketua nonaktif DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menyatakan, kongres kelima PDI Perjuangan kali ini akan kembali memilih Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Keputusan ini sudah disepakati oleh 34 DPD PDI-P di seluruh Indonesia. Namun, menurut Puan, regenerasi di tubuh partainya tetap berjalan dengan menempatkan para kader sebagai kepala daerah. Tak hanya menyepakati Ketua Umum PDI Perjuangan periode selanjutnya, pelaksanaan kongres kelima PDI Perjuangan ini sengaja dipercepat untuk mensinergikan program partai dengan program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yang akan dimulai Oktober mendatang. Memilih kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum dan mensinergikan program partai dengan program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Kira-kira itu agenda kongres PDI Perjuangan yang akan dimulai pada Rabu malam nanti. Lalu, akan ada agenda apa lagi? Serta langkah-langkah apa saja yang akan diputuskan dalam kongres kelima PDI-P nanti? Simak dialognya dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pereira dan analis politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. #PDIP #KongresPDIP #MegawatiSoekarnoputri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com