Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pengumuman Hasil Psikotes Capim KPK, Ini Harapan Abraham Samad dan Busyro Muqoddas

Kompas.com - 05/08/2019, 12:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad dan Busyro Muqoddas angkat bicara jelang pengumuman calon pimpinan KPK yang lolos tes psikologi

Abraham mengingatkan Panitia Seleksi Capim KPK untuk bersikap jujur dan obyektif dalam meloloskan capim KPK dari tes psikologi karena hasil tes psikologi dapat menggambarkan karakter atau integritas seseorang.

"Sebab pada tahapan ini sebenarnya pansel KPK sudah dapat menilai Capim KPK mana yang memenuhi standar karakter yang tepat untuk menjadi Pimpinan KPK," kata Abraham dalam keterangan tertulis, Senin (5/8/2019).

Baca juga: KPK: 19 Capim KPK Belum Lapor Kekayaan Tahun 2018

Abraham berharap, pansel benar-benar memperhatikan integritas capim KPK sebagai pertimbangan lolos atau tidaknya capim KPK tersebut.

Ia mengatakan, jangan sampai orang-orang yang diloloskan adalah orang-orang yang hanya mencari kerja yaitu para pensiunan yang sudah selesai pekerjaannya sebagai aparatur negara.

"Kalau ini terjadi, yang diloloskan adalah orang-orang seperti yang disebutkan di atas maka ini menjadi ancaman serius terhadap perjuangan pemberantasan korupsi dan pada akhirnya dapat melemahkan dan merontokkan KPK itu sendiri," ujar Abraham.

Baca juga: Pansel Diminta Fokus pada Rekam Jejak dan Integritas Capim KPK

Sementara itu, Busyro menyebut ada empat hal yang harus diperhatikan Pansel dalam meloloskan capim. Menurut Busyro, hal pertama yang harus diperhatikan adalah moralitas capim KPk.

Kriteria pertama adalah memiliki moralitas tinggi dengan bukti rekam jejak di lingkungan rumah, masyarakat, tetangga dan kantor.

"Memiliki moralitas tinggi dengan bukti track record praktek di rumah,masyarakat, tetangga dan kantor," ujar Busyro.

Baca juga: Telusuri Kekayaan Capim KPK, Pansel Bakal Gandeng PPATK

Lalu, Busyro menyebut capim KPK sebaiknya berbasis aktivis penggiat anti korupsi.

Sedangkan, hal ketiga yang harus diperhatikan adalah memiliki kompetensi akademis dengan kemampuan pengalaman matang terkait penegakan hukum pemberantasan korupsi, dan berwatak independen tidak afiliatif dengan parpol dan bisnis.

"Siap dengan kemampuan loyalitas tinggi pada corporate value KPK dan integratif dengan pegawai KPK dan elemen masyarakat sipil," kata Busyro menyebut hal keempat yang perlu diperhatikan Pansel Capim KPK.

Baca juga: Capim KPK Lapor Harta Kekayaan, Sekarang atau Nanti Ketika Terpilih?

Menurut rencana, Pansel Capim KPK akan mengumumkan nama-nama capim KPK yang lolos tes psikologi pada Senin (5/8/2019) sore ini.

Tes psikologi itu telah digelar pada Minggu (28/7/2019) lalu dan diikuti oleh 104 peserta seleksi pimpinan KPK.

Kompas TV Kepatuhan menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara atau LHKPN menjadi sorotan dalam proses seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023 pasalnya ketua pansel Capim KPK menyebut pelaporan LHKPN bukan kewajiban Capim KPK ICW pun mempertanyakan komitmen pansel dalam memastikan integritas komisioner KPK ke depan. Lalu apa yang membuat pansel Calon Pimpinan KPK tidak mengharuskan pelaporan LHKPN bagi calon pimpinan KPK kali ini? lalu bagaimana publik mengukur integritas para calon pimpinan lembaga rasuah bila asal usul kekayaannya tidak diketahui? #CapimKPK #KPK #LHKPN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com