Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Ludruk, MPR Sosialisasikan Empat Pilar ke Masyarakat Sumenep

Kompas.com - 21/07/2019, 15:10 WIB
Anissa DW,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

“Karena kami sama-sama menyadari bahwa yang kami urus adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara milik kita semua, bukan negara milik satu kelompok,” ungkap putra asli Madura itu.

Baca juga : Ludruk Makin Kehilangan Keludrukannya

Terlebih lagi, imbuh Nizar, penduduk Kabupaten Sumenep, baik warga pendatang dan penduduk asli, sangat kompak.

“Tinggal sekarang, bagaimana melalui pagelaran ludruk ini rakyat Sumenep, khususnya kecamatan Saronggi, bisa guyub dan rukun,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/7/2019).

Pertunjukan Ludruk itu tidak hanya menjadi hiburan, melainkan juga sarana untuk lebih memahami Empat Pilar MPR dan makna dari Pancasila agar masyarakat dapat lebih bersatu.

“Selain untuk sosialisasi Empat Pilar, masyarakat juga dapat mendapat ilmu yang tidak didapati dibangku sekolah,” kata Kepala DPD Desa Juluk Rusmadi.

Empat pilar MPR

Terkait Empat Pilar MPR, Nizar menjelaskan, keempat pilar itu bukan tata urutan kenegaraan, namun hanya pengemasannya saja.

Intinya, imbuh Nizar, ada empat hal pokok di Indonesia yang tidak boleh dilangkahi, yakni Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Untuk itu, ia melanjutkan, apapun bentuk kehidupan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Jika bertentangan, artinya melawan hukum Indonesia.

Baca juga : MPR Ajukan Rp 398,9 Miliar untuk Sosialisasi Empat Pilar

“Begitu pula UUD NRI Tahun 1945 adalah hukum tertinggi di negeri ini. Kalau ada hukum lain bertentangan dengan konstitusi maka hukum itu menyalahi aturan yang ada di Indonesia,” terang Nizar.

Misalnya, kata Nizar, jika ada peraturan daerah (perda) yang bertentangan dengan UUD, wajib dibatalkan.

Selanjutnya, NKRI merupakan perwujudan Indonesia sebagai satu bangsa dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan wujud dari keberagaman bangsa Indonesia.

“Tidak ada negara lain yang bisa hidup di Indonesia ini, selain Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap dia.

Sebagai informasi, MPR menggunakan berbagai metode untuk menyosialisasikan Empat Pilar dengan sasaran berbagai elemen masyarakat. 

Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar dipilih sebagai metode sosialisasi untuk siswa SLTA.

Selain itu, Focus Group Discussion (FGD) atau seminar dipilih sebagai metode sosialisasi bagi guru dan pejabat daerah.

Sementara itu, MPR RI menggunakan metode Kemah Empat Pilar dan Training of Trainers (ToT) bagi para mahasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com