Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Foto Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan bahan menyebar hoaks.
Kali ini, sebuah laman Facebook bernama "Info tvOne News" mengunggah foto Kapolri disertai narasi yang seolah-olah diucapkan oleh Jenderal kelahiran Palembang 54 tahun lalu ini.
Namun, kabar tersebut segera mendapat tanggapan dari Polri maupun tvOne dan dipastikan sebagai hoaks.
Laman Facebook bernama "Info tvOne News" mengunggah sebuah foto Tito Karnavian disertai tulisan "Kapolri: PKI Tidak Membahayakan bagi Negara, Dibanding dengan Islam Radikal".
Di bawah foto tersebut terdapat artikel dengan sumber "operain.blogspot.com", akan tetapi artikel utuh tidak bisa diakses karena laman sudah tidak dapat ditemukan.
Karena hal ini pula maka tidak diketahui sejak kapan artikel ini diunggah dan mulai tersebar di media sosial.
Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, Kompas.com mencoba menghubungi beberapa pihak yang nama institusinya terseret dalam hal ini, yakni Polri dan tvOne.
Bantahan Polri
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, pihaknya tengah mencari tahu siapa pelaku penyebar hoaks yang menyeret nama Kapolri ini.
"Ya tim siber sudah bekerja untuk melacak akun penyebar konten tersebut,” kata Dedi saat dihubungi Selasa (7/5/2019) siang.
Adapun laman "Info tvOne News" saat ini sudah tidak bisa diakses. Sebab, menurut Dedi, pihaknya telah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan pemblokiran.
"Ya, sudah diinfokan ke Kemenkominfo dan BSSN untuk dilaksanakan take down dan blokir akun tersebut," kata Dedi.
Selain itu, melalui berbagai saluran media sosial yang dimiliki Divisi Humas Polri, juga mengunggah konfirmasi hoaks ini.
"Kapolri, Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D., tidak pernah mengeluarkan statement/ Pernyataan tersebut. Saring sebelum sharing,” tulis keterangan di unggahan tersebut.
Bantahan tvOne