3. KPK Klarifikasi Pernyataan Prabowo soal Data Kebocoran Anggaran Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya selalu diejek oleh para elite karena mengatakan kebocoran anggaran negara mencapai Rp 1.000 triliun.
Namun tiga hari yang lalu, lanjut Prabowo, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut kebocoran anggaran mencapai Rp 2.000 triliun.
Hal itu ia ungkapkan saat berpidato di kampanye rapat akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Menanggapi itu, Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, pihaknya tak memiliki kajian khusus yang menyebut kebocoran anggaran mencapai Rp 2.000 triliun.
"Enggak, enggak pernah kita mengkaji itu, Litbang (KPK) enggak pernah mengkaji khusus itu," kata Pahala kepada Kompas.com, Minggu (7/4/2019).
Baca selengkapnya: KPK Klarifikasi Pernyataan Prabowo soal Data Kebocoran Anggaran
4. Ma'ruf Amin: Sandiaga Tidak Boleh Mengeksploitasi NU
Menurut Ma'ruf, tidak seharusnya Sandiaga mengeksploitasi NU.
"Ya sebenarnya dia tidak boleh dia mengeksploitasi NU," ujar Ma'ruf usai menghadiri acara deklarasi dukungan di Hotel Allium, Tangerang, Sabtu (6/4/2019).
Ma'ruf mengatakan, pengurus NU sendiri tidak pernah menggunakan bendera. Biasanya, yang membawa bendera dalam kampanye atau acara tertentu adalah jemaah.
"Tetapi panitianya tidak pakai lambang NU. Apalagi bukan NU menggunakan, itu akan ada gugatan dari kalangan NU," ujar Ma'ruf.
PCNU Lumajang memang sudah memprotes aksi Sandiaga tersebut. Sebagai mantan rais aam PBNU, Ma'ruf yakin kepengurusan PBNU akan bersikap yang sama.
"Tetapi kita serahkan ke Lumajang saja," kata dia.
Baca selengkapnya: Maruf Amin: Sandiaga Tidak Boleh Mengeksploitasi NU