5. SBY Sempat Ingatkan Prabowo agar Kampanye Akbar Tak Tunjukkan Politik Identitas
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat mengingatkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk mengedepankan kebhinnekaan dan inklusivitas dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019) tadi.
Pesan itu terungkap dalam surat yang disampaikan SBY kepada tiga petinggi Demokrat, yaitu Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Waketum Partai Demokrat Syarief Hassan dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Surat itu ditulis SBY dari Singapura tertanggal 6 April 2019.
"Saya menerima berita dari tanah air tentang set up, run down dan tampilan fisik kampanye akbar atau rapat umum pasangan capres-cawapres 02, Bapak Prabowo Subianto-Bapak Sandiaga Uno, di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Karena menurut saya apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di GBK tersebut tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif," kata SBY dalam suratnya.
Dalam suratnya, SBY mengatakan, melalui sejumlah unsur pimpinan Partai Demokrat ia meminta konfirmasi apakah berita yang ia dengar itu benar atau tidak. Malam harinya, SBY mendapat kepastian bahwa informasi yang didapat dari lingkaran Prabowo, bahwa berita yang ia dengar itu mengandung kebenaran.
Baca selengkapnya: SBY Sempat Ingatkan Prabowo agar Kampanye Akbar Tak Tunjukkan Politik Identitas
6. Dianggap Tak Berizin, Komunitas Baca di Mataram Ini Dipaksa Tutup
Gerakan literasi yang didengung-dengungkan pemerintah melalui Dinas Pendidikan nampaknya harus bersinergi dengan instansi terkait lainnya, soal izin formalitas penggunaan areal publik.
Sebuah komunitas literasi di Kota Mataram, Komunitas Buku Ini Aku Pinjam (BIAP), yang telah 3 tahun aktif menggugah minat baca warga Kota Mataram, terpaksa menutup lapak baca mereka sejak Jum'at (6/4/2019), lantaran dianggap tak mengantongi izin.
"Kami terpaksa tutup, karena diminta tutup oleh Tim Satgas Dinas Pertamanan Kota Mataram, karena dinilai bisa menganggu ketertiban," kata anggota BIAP Khairil Febriansyah, Minggu malam (7/4/2019).
Dia mengaku heran atas tindakan Satgas Dinas Pertamanan Kota Mataram, yang awalnya melihat kegiatan komunitasnya. Beberapa kali petugas mondar mandir di depan lapak baca dan menanyakan soal izin.
"Petugas tanya surat izin, saya bilang kami sudah buka lapak baca gratis ini sejak 2016, tidak ada masalah. Kata petugas ini peraturan baru dari dinas, tapi dia tidak jelaskan peraturan baru itu seperti apa, kami diminta tutup lapak," jelasnya.
Baca selengkapnya: Dianggap Tak Berizin, Komunitas Baca di Mataram Ini Dipaksa Tutup
7. Kisah Inspiratif 5 Siswi Sanur Bersihkan MRT, Teladan Tanpa "Nyinyiran"