Dedi tidak menyebutkan siapa sesungguhnya personel TNI aktif pemilik pelat dinas itu.
Baca juga: Bawaslu: Mobil Dinas TNI di Acara Relawan Prabowo Digunakan Purnawirawan
Ia hanya memberikan petunjuk kepada wartawan, bisa jadi pelat dinas tersebut dimiliki oleh seorang perwira pertama (Pama) TNI.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi menambahkan, pelat dinas TNI itu mungkin saja dipalsukan.
Sebab, pembuatan pelat nomor kendaraan memang tidak diatur khusus harus dilakukan oleh lembaga atau instansi tertentu.
"Pelat itu kan bentuk fisik. Jadi, siapa saja bisa membuat di tempat umum. Tapi secara registrasi, itu pelat nomor yang tertera 3005-00, terdaftar atas nama mobil Mitsubishi Lancer, sejenis sedan," ujar Sisriadi.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video kendaraan berpelat dinas TNI berisi logistik di acara relawan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno viral di media sosial.
Video berdurasi 1 menit itu menunjukkan sebuah mobil Mitsubishi Pajero hitam berpelat dinas militer 3005-00 terparkir di depan sebuah bangunan.
Ketika kamera video mengarah ke bagian belakang mobil yang terbuka, tampak di dalamnya sejumlah plastik merah berisi logistik peserta acara.
Tampak pula beberapa orang dari dalam kendaraan mengambil plastik merah itu kemudian menyerahkannya ke orang lain di luar mobil.
Belum diketahui pasti di mana peristiwa tersebut direkam dan siapa pemilik kendaraan berpelat dinas militer tersebut.
Namun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut, kendaraan itu diduga digunakan seorang purnawirawan TNI.
Baca juga: TNI Selidiki Mobil Dinas Militer yang Bagi-bagi Logistik di Acara Relawan Prabowo-Sandi
Hal itu diketahui berdasarkan temuan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tanah Sareal, Kota Bogor, yang sedang berada di lokasi.
"Mobil TNI sedang diselidiki dan pelat nomornya pada saat itu kami menemukan, Panwascam Tanah Sareal, kejadiannya di Kota Bogor, menegur yang bersangkutan pakai mobil pelat dinas. Kemudian diganti dengan pelat biasa," kata komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja, di kantor KPU, Jakarta, Jumat.
Saat ditanya soal identitas pengguna mobil itu, Bagja belum mau mengungkapkan karena kasus ini masih dalam penyelidikan Bawaslu.
Namun, ia menyebut bahwa pengguna mobil dinas itu ialah purnawirawan, bukan TNI aktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.