Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Optimistis Raih 12 Persen Suara pada Pemilu 2019

Kompas.com - 21/03/2019, 16:46 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin menuturkan, pihaknya optimistis mampu memenuhi target persentase perolehan suara sebesar 12 persen pada Pemilu 2019.

Hal itu ia ungkapkan saat dimintai tanggapannya mengenai hasil survei terbaru Litbang Kompas. Berdasarkan hasil survei tersebut, perolehan suara PKS mencapai angka 4,5 persen.

"Kemungkinan perolehan suara PKS akan mencapai 2 digit. Hasil itu sesuai dengan target PKS pada Pemilu 2019, yaitu sebesar 12 persen dan akan menempatkan PKS di jajaran partai papan atas insya Allah," ujar Suhud melalui pesan singkat, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Survei Litbang ”Kompas”, 7 Parpol Terancam Tak Lolos ke Senayan

Suhud memperkirakan hasil perolehan suara pada pemilu akan lebih besar dari hasil survei Litbang Kompas.

Sebab, berkaca pada pemilu-pemilu sebelumnya, perolehan suara PKS selalu tiga kali lebih besar dari hasil lembaga survei.

"Hasil itu diperkirakan akan lebih besar pada angka perolehan riil-nya, karena biasanya hasil survei PKS dengan hasil sebenarnya menggunakan rumus dikalikan 3," Kata Suhud.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 18,2 Persen Responden Belum Tentukan Pilihan Parpol

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret, elektabilitas PKS mencapai 4,6 persen. Artinya PKS diprediksi akan lolos parliamentary treshold sebesar 4 persen dan berada di peringkat ke 6.

Survei Litbang Kompas menggunakan metode pengumpulan data lewat wawancara tatap muka pada 22 Februari-5 Maret 2019 terhadap 2.000 responden.

Responden dipilih secara acak sederhana dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Anggota Litbang BPN: Hasil Survei Litbang Kompas Serupa Hasil Survei Internal 4 Bulan Lalu

Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ini sebesar +/- 2,2 persen dengan kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Kompas TV Kurang dari sebulan Pemilihan Umum 2019 akan digelar. Pekerjaan rumah bukan hanya milik pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk merebut suara rakyat. Partai politik pengusung kedua pasangan calon juga punya tugas yang tak kalah besarnya yaitu agar bisa lolos dari ambang batas parlemen. Pada Pemilu 2014 lalu ambang batas parlemen masih di angka 3,5 persen dari 12 parpol peserta pemilu ada 10 parpol yang lolos dan mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Tugas partai politik kini kian berat. Ambang batas parlemen naik menjadi 4 persen. Hasil Survei Litbang Kompas yang digelar sejak tanggal 22 Februari hingga 5 Maret 2019 menunjukan hanya 4 dari 16 parpol peserta Pemilu 2019 yang elektabilitasnya langsung memenuhi ambang batas parlemen. Sementara ada 5 parpol yang memenuhi ambang batas dengan <em>margin of error</em> yang besarannya sekitar 2,2 persen. #SurveiElektabilitas #SurveiLitbangKompas #SurveiPartaiPolitik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com