Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Dukungan kepada Prabowo-Sandi Meningkat di Berbagai Ormas Islam Kecuali NU

Kompas.com - 05/03/2019, 17:37 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan penelitian mengenai pergeseran sentimen agama setelah 6 bulan masa kampanye calon presiden dan wakil presiden. Hasilnya, dukungan pemilih dari latar belakang ormas islam meningkat pada pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Meski demikian, menurut LSI, hanya pengikut Nahdlatul Ulama (NU) yang tidak menunjukkan dukungan atau peningkatan dukungan terhadap Prabowo-Sandi.

"Dalam kurun waktu 6 bulan, di pemilih muslim, dukungan atas Prabowo-Sandi meningkat di berbagai ormas islam kecuali NU," ujar peneliti LSI Ardian Sopa dalam jumpa pers di Kantor LSI Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: Survei LSI: Pemilih Muslim yang Ingin Indonesia Seperti Timur Tengah, Mayoritas Pilih Prabowo

LSI melakukan pengumpulan data sejak Agustus 2018 hingga Februari 2019. Dukungan pada Prabowo-Sandi bagi pemilih yang berlatar belakang NU tidak menunjukkan peningkatan.

Masing-masing angkanya selama 6 bulan terakhir yakni 29,3 persen, 26,3 persen, 25,5 persen, 29,6 persen, 33,9 persen, 33,6 persen dan 28,2 persen.

Jumlah itu berbeda dengan pemilih muslim yang mendukung ormas islam lainnya. Misalnya, Muhammadiyah dengan persentase dukungan 35,3 persen, 37,1 persen, 64,8 persen, 46,5 persen, 41,5 persen, 54,0 persen dan 62,2 persen pada Februari 2019.

Baca juga: Ini Hasil Survei LSI soal Pilihan Responden Pemilih Muslim dan Minoritas

Kemudian, ormas PA 212 yang memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi dengan persentase 61,1 persen, 80,0 persen, 62,5 persen, 66,7 persen, 100,0 persen, 57,1 persen, dan 85,7 persen.

Adapun, responden yang beratar belakang NU meningkat dukungannya kepada pasangan capres dan cawapres nomot urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Masing-masing persentase dukungan hingga Februari 2019 yakni, 62,1 persen, 55,3 persen, 61,9 persen, 55,5 persen, 52,4 persen, 55,6 persen, dan 64,1 persen.

Baca juga: Menurut Survei LSI Denny JA, Mayoritas Pemilih Muslim Memilih PDI-P

Penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan melibatkan 1.200 responden.

Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner. Adapun, margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,9 persen.

Peneliti menggunakan biaya sendiri dalam penelitian. Adapun, sumber dana tersebut berasal dari keuntungan jasa konsultan politik yang dilakukan di tingkat pemilihan daerah.

Kompas TV Senin (25/2), sejumlah ormas Islam mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia pusat di kawasan Menteng. Para perwakilan ormas ini mengaku kecewa atas acara munajat 212 yang telah digelar di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/2) malam lalu. Mereka menduga kuat acara keagamaan tersebut kental dengan nuansa politik dalam rangka memobilisasi massa untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden. Acara munajat 212 dianggap menciderai netralitas MUI sehingga mereka menuntut panitia penyelenggara acara yang juga Ketua MUI DKI, Munahar Muchtar agar dipecat dari jabatannya. Pihak MUI pun menolak berkomentar saat dimintai tanggapannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com