Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perludem Sebut Ada Upaya Delegitimasi Penyelenggara Pemilu

Kompas.com - 04/03/2019, 15:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, hoaks terkait pemilu semakin banyak terjadi dan cenderung menyerang penyelenggara.

Melihat kecenderungan itu, Titi menyebut bahwa ada upaya pendelegitimasian Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga penyelenggara pemilu.

"Memang variasinya semakin banyak, menyerang kelembagaan, menyerang personal, sulit untuk mengatakan bahwa ini bukan bagian dari upaya untuk mendelegitimasi KPU," kata Titi kepada Kompas.com, Senin (4/3/2019).

"Jadi kalau lihat dari polanya, dari intensitasnya, memang seperti ada upaya untuk membuat atau mengajak publik untuk tidak mudah untuk percaya pada KPU," sambung dia.

Baca juga: Hidayat Bilang Legitimasi KPU Dipertanyakan jika Tak Penuhi Desakan Amien Rais

Menurut Titi, ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk mengkonstruksi KPU sebagai lembaga penuelenggara yang curang dan berpihak pada salah satu peserta pemilu.

Hal ini harus segera dihentikan supaya masyarakat awam tidak punya persepsi yang salah.

"Kalau masyarakat awam punya persepsi KPU-nya berpihak, tidak profesional, dan curang, implikasinya bukan hanya pada proses kontestasi pemilu, tetapi juga lebih besar kepercayaan kasus demokrasi itu sendiri," ujar Titi.

Oleh karena itu, lanjut dia, harus ada penegakan hukum yang tegas untuk menekan angka penyebaran hoaks.

Baca juga: Perludem: KPU Harus Minta Permohonan Provisi agar Uji Materi soal Surat Suara Segera Diputus

Hukum harus akuntabel dan transparan, sehingga mampu membuat efek jera pada pelaku, serta mencegah tindakan-tindakan serupa kembali terjadi.

Tidak hanya itu, Titi menilai, KPU harus berbenah untuk semakin menguatkan profesionalisme dan integritas.

"KPU harus menjawab dengan kerja yang lebih baik dan akuntabel, karena kalau sedikit saja ada kekurangan atau pun penyimpangan di jajaran KPU, itu akan lebih mudah untuk dipoltisir dan dikapitalisasi untuk kepentingan tidak bertanggung jawab," tandasnya.

Sebelumnya, muncul sejumlah hoaks terkait pemilu.

Awal Januari 2019, muncul isu 7 kontainer surat suara pemilu tercoblos. Kabar ini dipastikan hoaks, dan pelaku sudah diproses oleh pihak berwajib.

Paling baru, muncul kabar surat suara tercoblos di Sumatra Utara. Hal ini juga telah dibantah oleh KPU Sumut, dan pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com