JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mendukung desakan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat berdemo di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Amien menuntut untuk dilakukan audit terhadap sistem IT KPU.
Menurut Hidayat, KPU akan membuat kesan negatif jika tuntutan Amien tidak dilakukan.
"Kalau perlu beliau (KPU) menyampaikan. 'ayo siapa yang mau mengaudit?'. Itu lebih bagus, lebih gentlemen, dan lebih memungkinian menghadirkan kembali kepercayaan publik terhadap KPU termasuk legitimasi hasil pemilu. Kalau ini tidak direspons, saya khawatir hasil pemilu legitimasinya penuh masalah," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/3/2019).
Baca juga: Orasi di Hadapan Massa Aksi Damai, Amien Rais Minta KPU Jujur
Dengan mengikuti tuntutan Amien dan massa aksi di Kantor KPU, Hidayat mengatakan KPU telah mematuhi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Menurut dia, KPU juga tidak perlu takut selama tidak berbuat kesalahan.
Hidayat menambahkan sebenarnya bukan hanya sistem IT KPU yang harus diaudit. Banyak hal yang masih dipertanyakan misalnya seperti masalah daftar pemilih tetap (DPT) dan penetapan nomor urut.
"Kenapa sekarang (nomor urutnya) 01 dan 02, ada apa? Kan perlu auditing, perlu penjelajahan yang lebih, dan penjelasannya lebih tegas lagi," kata dia.
Baca juga: Orasi di Hadapan Massa Aksi Damai, Amien Rais Minta KPU Jujur
Sebelumnya seperti dikutip dari Tribunnews.com, Amien Rais berjanji akan mengaudit forensik IT KPU pada awal April mendatang.
Amien akan datang ditemani pasukan IT Prabowo-Sandi untuk meminta audit forensik tersebut ke KPU.
"Saya peringatkan awal April tim adil makmur akan datang dengan full force IT nya. kita akan meminta audit forensik audit terakhir," kata Amien di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat, (1/3/2019).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.