Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Kalau Pak Jokowi Menang Tak Usah Khawatir, kalau yang Sebelah Saya Tidak Tahu

Kompas.com - 28/02/2019, 12:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengusaha tidak perlu khawatir menjelang Pemilihan Presiden 2019.

Ia memastikan, perekonomian tetap stabil dan tak terpengaruh situasi politik jelang pilpres.

Kalla mengatakan, perekonomian Indonesia tak akan mengalami kejatuhan seperti Venezuela. Sebab, kata Kalla, Indonesia tidak dipimpin oleh orang yang otoriter dan nepotis.

"Apakah ini (kejatuhan ekonomi) akan terjadi di Indonesia? Saya bilang, bisa saja. Tapi, saya jamin pengalaman empat tahun lebih dengan Pak Jokowi, beliau tidak pernah ada pikiran otoriternya. Berpikiran pun enggak," kata Kalla di hadapan para pengusaha dan pejabat saat membuka CNBC Indonesia Economic Outlook di The Westin, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

"Saya tidak bicara karena saya ini anggota Tim Kampanye Pak Jokowi. Saya tidak kampanye. Ini kan diundang bicara ini. Bicara ilmiah sedikit, bukan kampanye," lanjut Kalla.

Baca juga: Pemerintah Luncurkan Buku Saku Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK

Ia mengungkapkan, Jokowi adalah Presiden yang kerap merapatkan semua kebijakan sebelum diputuskan.

Kalla lantas membandingkannya dengan era kepresidenan Soeharto yang hanya menggelar rapat sebulan sekali.

Kalla menyebutkan, di era Jokowi Kabinet Kerja bisa menggelar rapat sebanyak lima kali. Oleh karena itu, ia memastikan Jokowi bukan sosok yang otoriter.

"Artinya, beliau tidak akan pernah berpikir mau otoriter. Semua keputusan dirapatkan, gimana caranya. Kalau otoriter, mana ada rapat. Pokoknya ambil saja ini keputusan. Pukul meja, jalankan. Jual minyak murah di Venezuela, jual. Di sini (Kabinet Kerja) tidak," kata Kalla.

Baca juga: Amran Beberkan Capaian Kementan Selama 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Selain itu, Kalla memastikan Jokowi bukan sosok nepotis. Menurut dia, hal itu bisa dibuktikan dengan tidak terlibatnya keluarga Presiden dalam bisnis yang terkait dengan perekonomian negara.

"Apalagi anak Pak Jokowi. Yang satu catering, jual martabak, yang satu jual pisang goreng. Jadi mana mungkin dia terlibat dalam ekonomi pemerintahan," kata Kalla.

"Saya jamin sama Anda di sini. Apabila Pak Jokowi yang menang tentu akan begini akibatnya, akan terus saja begini (perekonomian stabil). Tak usah khawatir. Tak usah ke Singapura. Kalau yang sebelah, saya tidak tahu. Kita tidak bisa bicara apa yang kita tidak tahu. Kan bahaya," lanjut Kalla lantas disambut tawa para pengusaha dan pejabat yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com