Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ali Kalora Cs Masih dalam Buruan Satgas Tinombala, Ini Perkembangan Terbarunya

Kompas.com - 15/02/2019, 10:32 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Terkait perekrutan anak kandung Santoso tersebut sebagai anggota, Dedi mengaku hal itu masih dalam proses penelusuran antara direkrut atau atas inisiatif sendiri.

Penetapan anggota baru kelompok tersebut dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) akan segera dilakukan dan menambah daftar panjang 14 orang yang sudah masuk dalam DPO.

3. Upaya yang dilakukan hingga saat ini

Proses pengejaran masih terus dilakukan Satgas Tinombala terhadap kelompok ini, di sekitar wilayah Parigi Moutong dan Poso, Sulawesi Tengah.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memutus jalur logistik mereka. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menerangkan jalur di mana masyarakat beraktivitas atau bekerja menjadi rawan.

Baca juga: Faktor Geografis Masih Jadi Kendala Polisi dalam Mengejar Ali Kalora Cs

 

Oleh karena itu, kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk membawa perbekalan secukupnya agar tidak menjadi target dari kelompok tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

 

"Jalur-jalur logistik diputus oleh tim yang sudah menguasai menjadi 4 jalur atau 4 lokasi. Khususnya jalur-jalur di mana masyarakat berkebun, mencari rotan, penjerat babi, dan penambang emas," tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Komisi I DPR Dukung Upaya TNI-Polri Tangkap Kelompok Ali Kalora

"Semua diimbau untuk tidak membawa perbekalan makanan yang terlalu banyak atau membawa perbekalan yang secukupnya karena ini sangat rawan oleh jaringan Ali Kalora cs," sambung dia.

Selain itu, Dedi mengungkapkan pihaknya juga berupaya mendeteksi jalur-jalur komunikasi yang digunakan oleh kelompok itu.

Satgas Tinombala bahkan mengajak keluarga anggota kelompok tersebut untuk membujuk agar dapat menyerahkan diri.

Tak hanya pengejaran di sekitar wilayah Poso, tim gabungan juga melakukan penjagaan dan pencegahan terhadap masyarakat sekitar, termasuk terkait pencegahan paham radikal yang dianut kelompok teroris itu.

Baca juga: Kelompok Ali Kalora Bertambah, Ini yang Akan Dilakukan Satgas Tinombala

"Ada tim penyekat dan tim preventif melakukan penjagaan kepada warga dan keluarga. Terus melakukan sosialisasi juga kepada warga agar tidak terpapar oleh paham radikal yang coba dikembangkan oleh kelompok Ali Kalora cs," terang dia.

4. Kondisi geografis masih menjadi kendala

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Syahar Diantono menerangkan bahwa kondisi geografis masih menjadi kendala utama dalam proses pengejaran.

Ia mengatakan, lokasi pengejaran di daerah pesisir Poso, Sulawesi Tengah, merupakan wilayah pegunungan.

"Kendala, pertama pasti geografis itu kan pegunungan sepanjang pesisir Poso," kata Syahar saat ditemui di ruangannya, di Gedung Humas Mabes Polri, Rabu (13/2/2019).

Kompas TV Satgas Tinombala terus mengejar kelompok Ali Kalora, yang menyerang polisi diDusun Salubose, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.<br /> <br /> Polri menyebut, kelompok teroris itu hanya memiliki kekuatan sebanyak 10 orang, dengan persenjataan yang sedikit. Kelompok Ali Kora adalah pelaku yang memutilasi salah seorang Warga Poso, Sulawesi Tengah.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com