Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Sisa Kelompok Santoso, Operasi Tinombala Diperpanjang

Kompas.com - 20/07/2018, 21:01 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri memutuskan untuk memperpanjang Operasi Tinombala, yang bertujuan melumpuhkan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) selama tiga bulan.

Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengungkapkan alasan Polri memutuskan perpanjangan operasi di Poso, Sulawesi Tengah tersebut, mulai Juli-September 2018.

"Memang Itu harus diselesaikan, menyelesaikan itu butuh perpanjangan," ujar Syafruddin di Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Menurut Polri, Operasi Tinombala harus diselesaikan karena sejumlah teroris di Indonesia timur belum tertangkap, sekalipun pimpinan mereka, yaitu Santoso, sudah tewas ditembak pada 18 Juli 2016.

Meski Operasi Tinombala diperpanjang, Wakapolri mengatakan bahwa jumlah pasukan tidak sebesar saat awal operasi dimulai. Personelnya, kata dia, hanya personel wilayah saja.

Baca juga: Cerita Kapolri Sinergi dengan Ormas Saat Operasi Tinombala

Anggaran yang dipakai untuk perpanjangan Operasi Tinombala itu pun tetap berasal dari pusat, bukan menggunakan anggaran Polda setempat.

"Kalau operasi anggaran rutin tidak bisa diharapkan, perlu anggaran operasional," kata Wakapolri.

Sebelumnya, saat rapat dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2018), Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah masih berjalan.

Menurut Tito, saat itu Satgas Tinombala masih mengejar sekitar 10 orang dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

"Operasi penanganan terorisme masih kami lakukan di Poso, Operasi Tinombala, karena masih ada kurang dari 10 orang lagi yang masih melakukan aksi," kata Tito.

Kompas TV Pengurangan dilakukan untuk menyesuaikan jumlah daftar pencarian orang yang tersisa sekitar tujuh orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com