Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Geografis Masih Jadi Kendala Polisi dalam Mengejar Ali Kalora Cs

Kompas.com - 14/02/2019, 09:03 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora masih dalam proses pengejaran oleh Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Syahar Diantono menerangkan bahwa kondisi geografis masih menjadi kendala utama dalam proses pengejaran di daerah pesisir Poso, Sulawesi Tengah.

"Kendala, pertama pasti geografis itu kan pegunungan sepanjang pesisir Poso," kata Syahar saat ditemui di ruangannya, di Gedung Humas Mabes Polri, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Kelompok Ali Kalora Cs Masih dalam Pengejaran Polisi

Pengejaran dilakukan menyusul penembakan terhadap dua polisi yang tengah membawa jenazah korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

Oleh karena itu, strategi yang digunakan adalah dengan melakukan penyekatan pada wilayah tersebut.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Syahar Diantono usai menghadiri seminar Milenial Anti Hoax di Kampus UI Depok, Senin (4/2/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Syahar Diantono usai menghadiri seminar Milenial Anti Hoax di Kampus UI Depok, Senin (4/2/2019).

 

Sekat tersebut dibagi ke dalam 9 bagian, yang bertujuan untuk mempersempit ruang gerak kelompok Ali Kalora cs.

Baca juga: Komisi I DPR Dukung Upaya TNI-Polri Tangkap Kelompok Ali Kalora

Selain itu, penyekatan juga bertujuan untuk menghilangkan koneksi kelompok teroris itu dengan masyarakat sekitar.

"Tim kan ada strategi menjadi sembilan sekat, satgas wilayah dibagi 9 sekat, untuk mempersempit ruang gerak Ali Kalora, dan memutus interaksi dengan masyarakat, sekarang masih diproses," terangnya.

Syahar menuturkan, pembagian sekat menunjukkan bahwa lokasi kelompok tersebut sudah semakin menunjukkan titik terang.

Baca juga: Ali Kalora Cs Lewati Batas Waktu, Ini Langkah Satgas TNI-Polri

"Kalau sudah satgas membentuk tim dan strateginya sekat, pasti dong sasarannya sudah mulai jelas, kita tunggu saja Insya Allah secepatnya," ungkap dia.

Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.

Baca juga: Polisi Akan Serbu Ali Kalora Cs jika Tak Serahkan Diri hingga 29 Januari 2019

Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.

Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.

Kompas TV Mabes polri memastikan pelaku penembakan merupakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur atau MIT pimpinan Ali Kalora. Saat kejadian, korban sedang bersama dengan personel Polres Parigi Moutong dan satgas Tinombala mengevakuasi korban pembunuhan yang diduga dilakukan kelompok Ali Kalora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com