Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Kerahasiaan Soal Debat, Panelis dan Moderator Akan Tanda Tangan Pakta Integritas

Kompas.com - 06/02/2019, 16:28 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panelis dan moderator debat kedua pilpres akan diminta menandatangani pakta integritas untuk menjamin kerahasiaan pembahasan dan pertanyaan debat.

Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, rencana penandatanganan pakta integritas muncul berdasar kesepakatan pihaknya, tim kampanye paslon 01 dan 02, maupun panelis dan moderator.

"Kami tadi sepakati, karena ini rahasia, sangat rahasia bahkan, panelis dan moderator akan menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan bahasan, atau proses pembahasan dan rumusan narasi pertanyaan ke pihak luar," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).

Baca juga: Hari Ini, KPU Kembali Gelar Rapat Persiapan Debat Kedua Pilpres

Menurut Arief, sebagai pembuat pertanyaan, panelis adalah pihak yang tahu betul pertanyaan debat.

Begitu pula dengan moderator. Sebagai pemandu, mereka akan lebih dulu diberi tahu pertanyaan debat yang nantinya akan disampaikan ke kandidat.

Arief mengatakan, KPU tengah merancang adanya sanski bagi pihak-pihak yang melanggar pakta integritas.

"Jadi ini akan dijaga betul karena panelis yang tahu, moderator juga harus tahu karena dia yang akan menyampaikan pesan-pesan pertanyaanya," tandasnya.

Baca juga: INFOGRAFIK: 8 Panelis untuk Debat Kedua Pilpres 2019

Sebelumnya, KPU menetapkan 8 panelis debat kedua pilpres. Dari jumlah tersebut, 6 panelis berasal dari kalangan akademisi dan 2 orang lainnya dari LSM.

Tak seperti debat pertama yang melibatkan tim kampanye dalam perumusan nama panelis, KPU memutuskan untuk tidak lagi melibatkan kedua tim kampanye dalam menentukan panelis debat pilpres. Nama-nama panelis seluruhnya diputuskan oleh KPU.

Sementara dua orang moderator adalah pembawa acara berita iNews TV, Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.

Baca juga: Kedua Capres Dinilai Perlu Membahas Simpang Siur Data Dasar di Debat Kedua

Kedua nama tersebut ditetapkan sebagai moderator melalui kesepakatan antara KPU, tim kampanye Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga dan televisi penyelenggara debat kedua.

Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan iNews TV.

Kompas TV Sebagian pihak menilai debat pertama Pilpres 2019 berlangsung kurang greget hingga BPN Prabowo-Sandiaga menawarkan format debat tarung bebas. Evaluasi telah dilakukan dan KPU memunculkan perubahan format<br /> cukupkah efektif menghidupkan jalannya debat kedua? KompasTV akan membahasnya bersama wakil ketua BPN Prabowo-Sandiaga Priyo Budi Santoso, wakil direktur saksi TKN Jokowi-Ma&#39;ruf Lukman Edy, dan analis komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com