"Saat perdebatan dia keteteran dalam hal menyerang Jokowi, dia enggak banyak menyerang Jokowi. Dia juga enggak terlalu banyak menyebut Prabowo, akibatnya dia tinggi sekali percakapan tentang Prabowo, tetapi itu disumbang dari Jokowi yang begitu masif," terang dia.
Baca juga: Partai Politik dan Kadernya Diminta Tidak Ikut Propagandakan Hoaks di Medsos
Ismail pun menyimpulkan bahwa debat menjadi ajang adu kekuatan antara kedua paslon di media sosial.
Ia pun memprediksi, para buzzer akan kembali muncul di media sosial pada debat berikutnya.
"Kalau saya simpulkan ini perang buzzer, show off force dari kedua paslon dan kita bisa expect mereka akan bermain juga (di debat berikutnya)," ungkap Ismail.
Drone Emprit menganalisis percakapan di media sosial menggunakan teknologi big data dengan keahlian artificial intelligence dan natural learning process (NLP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.