Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Disarankan Lebih Cepat Merespons Isu Terkait Penyelenggaraan Pemilu

Kompas.com - 05/01/2019, 13:06 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengatakan, KPU saat ini cukup baik dalam menangani beberapa isu negatif terkait penyelenggaraan Pemilu 2019.

Akan tetapi, ia menilai, KPU lamban menyikapi isu negatif tersebut sehingga bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penyelenggara pemilu itu.

"Memang KPU cukup bagus dalam meng-handle isu tersebut, tapi KPU telat untuk merespons," kata Sigit dalam diskusi bertajuk 'Menuju Pemilu Bermutu' di Jakarta, (5/1/2018).

Sigit mencontohkan, KPU pernah diserang isu mengenai jaringan sistem informasi yang diretas. Lainnya, isu mengenai orang gila masuk dalam daftar pemilih tetap, kotak suara dari kardus, dan lain-lain.

Baca juga: Hoaks Surat Suara yang Menyerang Kredibilitas Penyelenggara Pemilu...

Menurut dia, respons KPU lamban sehingga isu-isu berkembang dengan berbagai spekulasi.

"Ada banyak kasus yang nyerang KPU. IT KPU di-hack, orang gila masuk DPT, tidak netral penomoran, kenapa harus ada nolnya. Orang tak percaya kemampuan KPU mengelola itu," kata Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) ini.

Ia mengatakan, dengan sikap KPU itu, maka tingkat kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu bisa menurun.

"Menurut survei, dampaknya tingkat kepercayaan terhadap KPU dan Bawaslu di bawah 70 persen. Padahal ketika dilantik di atas 80 persen," kata Sigit. 

Baca juga: Direktur Perludem: Mengawasi Penyelenggara Pemilu Tak Sama dengan Mendelegitimasi

Namun, Sigit mengapresiasi akhirnya KPU sudah bertindak cepat saat menanggapi isu tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan nomor urut 01.

KPU langsung melakukan pengecekan dan memastikan informasi tersebut hoaks.

Sigit berharap, ke depannya KPU terus bergerak cepat untuk merespon isu miring yang bisa mendelegitimasi wibawa penyelenggara pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com