JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, tak yakin suara yang diperoleh pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah pada Pilkada Jateng 2018 akan membawa pengaruh bagi perolehan suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Menurut Arya, perolehan suara Sudirman Said tak bisa dilepaskan dari faktor pasangannya, Ida Fauziyah, yang merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Begini loh, yang dipilih warga Jawa Tengah itu kan bukan Pak Sudirman Said sendiri. Lupa Bu Ida ada? PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) loh, NU (Nahdlatul Ulama) di sana. Suara di sana dipengaruhi itu juga," ujar Arya di Posko Cemara, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Menurut dia, rendahnya elektabilitas Sudirman Said dalam survei Pilkada Jateng karena pendukung Ida Fauziyah tidak ikut disurvei. Padahal, Ida memiliki pendukung dari kalangan NU yang cukup besar.
Baca juga: Di Sisa Masa Kampanye, Sandiaga Akan Fokus di Jawa Tengah
Apalagi, kata Arya, Jawa Tengah adalah salah satu lumbung suara PKB juga.
"Jadi tidak bisa langsung di-convert bahwa itu (suara untuk) Sudirman Said," kata dia.
Ida Fauziyah kini berada di barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Hal ini membuat tim sukses semakin yakin dukungan terhadap calon yang diusung Prabowo dalam Pilkada Jateng tidak bisa langsung diklaim sebagai tambahan suara dalam Pilpres.
"Jadi kami sih yakin itu enggak akan menggeser kita karena memang itu basis," ujar Arya.
Sebelumnya, Juru Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Sodik Mudjahid menilai merebut suara di Provinsi Jawa Tengah bukan hal yang mustahil.
Baca juga: Markas Perjuangan Sandiaga Uno Akan Dipindahkan ke Jateng
Potensi ini terlihat dari jumlah dukungan untuk Sudirman Said pada Pilkada Jateng lalu sebesar 41, 22 persen.
Dukungan terhadap Sudirman Said pada Pilkada Jateng menjadi potensi suara bagi Prabowo-Sandiaga. Sodik yakin dukungan itu akan terkonversi menjadi suara Prabowo-Sandiaga.
"Pasti terkonversi dan bertambah," ujar Sodik.
Sementara itu, Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk memindahkan markas perjuangan Sandiaga ke Jawa Tengah.
Baca juga: Kata PDI-P soal Rencana Pemindahan Markas Sandiaga dari Jakarta ke Jateng
Dengan demikian, kata Sudirman, Sandiaga akan lebih mudah mengatur strategi pemenangan pada sisa masa kampanye.
"Yang sedang dipertimbangkan pindah adalah markas perjuangan Mas Sandi Uno sebagai cawapres," ujar Sudirman.
"Dengan begitu, Mas Sandi akan mengatur strategi pemenangan pasangan calon nomor 02 dari Jawa Tengah dalam bulan-bulan penting menuju hari H Pilpres 2019," kata dia.