Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanggaan Megawati Pernah Ikut Kibarkan Bendera Pusaka

Kompas.com - 11/11/2018, 06:56 WIB
Reza Jurnaliston,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menceritakan kisah hidupnya sebagai pengibar bendera pusaka asli pada tahun 1964.

Sebagai alumnus Paskibra angkatan 64 Megawati pernah menjadi pembawa baki bendera pusaka saat peringatan detik-detik proklamasi tahun 1964.

Bendera pusaka yang dikibarkan di Istana Merdeka saat Proklamasi Kemerdekaan itu dijahit tangan sendiri oleh ibunya Fatmawati.

“Saya juga saksi hidup yang mengalami ketika tahun 1964 saya masih mengibarkan bendera pusaka asli. Lalu setelah itu saya lihat bendera pusaka asli masih dibawa, tapi sudah diganti dengan bendera baru yang waktu itu ditenun,” kenang Megawati dalam pidato saat memperoleh penghargaan Lifetime Achievement Bhakti Teratai Putra Indonesia dari Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018) malam.

Menurut Megawati, sejarah bangsa Indonesia ironis. Ia menuturkan, pemahaman akan sejarah bangsa dan perjuangan pahlawan sangat lemah.

“Bayangkan kami sebagai saksi hidup nantinya terus-menerus digantikan generasi lainnya tetapi ketika ditanya bagaimana bendera pusaka sampai eksis sampai hari ini? Ketika saya tanya kepada pimpinan mereka sendiri kenapanya bagaimananya,” tutur Megawati.

Megawati mengaku, gelisah mengenai anak muda zaman now yang tidak mengetahui sejarah bangsanya.

“Tidak mengerti saya anak Indonesia,” kata Megawati.

Ia juga menyoroti sistem pendidikan sejarah yang monoton dan penyajian yang kurang menarik.

"Guru kalian tidak lagi bisa menyampaikan dengan baik, lidahnya kelu kalau berbicara sejarah bangsa. Semuanya itu ditutup yang ada hanyalah begitu pendeknya sepertinya bendera merah putih langsung ada padahal mempertahankan bendera itu ada peristiwanya," tutur Megawati.

Megawati memberikan pesan kepada para paskibraka untuk terus meningkatkan kemampuannya.

“Ini sebuah kesempatan untuk membentuk sebuah organisasi yang kuat yang tidak hanya sebagai embel-embel ‘oh keren deh anak sekarang sudah bisa lulus testing paskibraka’, that’s all, bukan seperti begitu. Karena sebenanya yang harus diperhatikan adalah jiwa kita dulu bukan aksi-aksi,” tutur Megawati.

Pada kesempatan itu, Megawati memperoleh penghargaan Lifetime Achievement Bhakti Teratai Putra Indonesia dari Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com