Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pengakuan Eni soal Keterlibatan Setya Novanto hingga Dirut PLN Sofyan Basir

Kompas.com - 12/10/2018, 08:07 WIB
Abba Gabrillin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eni Maulani Saragih, menjadi saksi dalam persidangan terhadap terdakwa Johannes Budisutrisno Kotjo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Dalam persidangan, Eni membuka fakta keterlibatan sejumlah pihak dalam kasus dugaan korupsi terkait pembangunan Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau 1.

Berikut 7 keterangan Eni yang disampaikan di hadapan majelis hakim:

1. Anak Setya Novanto fasilitasi pertemuan Eni dengan Kotjo

Putra mantan Ketua DPR Setya Novanto, Rheza Herwindo, diperkait kasus e-KTP, Rabu (10/1/2018).Kompas.com/Robertus Belarminus Putra mantan Ketua DPR Setya Novanto, Rheza Herwindo, diperkait kasus e-KTP, Rabu (10/1/2018).
Eni mengaku pertama kali dipertemukan dengan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo oleh Rheza Herwindo.

Rheza merupakan putra Setya Novanto yang saat itu menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar.

Menurut Eni, awalnya dia dipanggil oleh Setya Novanto dan diminta untuk membantu Rheza. Selain itu, Eni diminta berkenalan dengan Kotjo.

Eni mengatakan, Novanto meminta agar dia mengawal proyek-proyek yang akan dikerjakan oleh Kotjo.

Baca juga: Anak Setya Novanto Fasilitasi Pertemuan Eni Maulani dengan Kotjo

Menurut Eni, dalam pertemuan awal, Novanto belum spesifik menyebut proyek yang akan dikerjakan oleh perusahaan Kotjo.

Menurut Eni, Rheza memfasilitasi pertemuan di Hotel Fairmont yang dihadiri Kotjo.

Dalam pertemuan, Kotjo menjelaskan bahwa proyek yang akan dikerjakan adalah proyek PLTU Riau 1.

2. Dapat fee 1,5 juta dollar AS dari proyek PLTU

Mantan Ketua DPR, Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (14/9/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Mantan Ketua DPR, Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Eni mengaku pernah diberitahu oleh Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto, bahwa mereka akan menerima fee sebesar 1,5 juta dollar Amerika Serikat dari Johannes Budisutrisno Kotjo.

Menurut Eni, saat itu dia diberitahu Novanto bahwa uang yang akan diberikan tersebut terkait proyek PLTU Riau 1.

Selain fee, menurut Eni, Novanto juga mengatakan bahwa mereka akan diberikan saham oleh Kotjo.

3. Dirut PLN tawarkan proyek PLTU Riau

Direktur Utama PT PLN Persero Sofyan Basir seusai diperiksa di Gedung KPK Jakarta, Jumat (28/9/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Direktur Utama PT PLN Persero Sofyan Basir seusai diperiksa di Gedung KPK Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Direktur Utama PT PLN Persero Sofyan Basir pernah mengikuti pertemuan di kediaman Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto.

Menurut Eni saat itu, Sofyan menawarkan proyek PLTU Riau 1.

Pada 2016, Eni mengajak Sofyan Basir yang didampingi Supangkat Iwan Santoso selaku Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN menemui Setya Novanto.

Baca juga: Eni Maulani Minta Dirut PLN Usahakan Fee dari Kotjo untuk Idrus Marham

Dalam pertemuan itu, Novanto meminta proyek PLTGU Jawa III kepada Sofyan Basir.

Namun, Sofyan menjawab bahwa PLTGU Jawa III sudah ada kandidatnya. Sementara, untuk pembangunan PLTU Riau 1 belum ada kandidatnya.

4. Dirut PLN disebut dapat bagian paling "the best"

Eni Maulani Saragih mengakui bahwa pembagian fee terkait proyek pembangunan PLTU Riau 1 diketahui juga oleh Direktur Utama PT PLN Persero Sofyan Basir.

Menurut Eni, Sofyan seharusnya mendapat jatah paling besar.

"Waktu itu disampakan kalau ada rezeki, ya sudah bagi bertiga. Saya bilang, Pak Sofyan yang bagiannya paling the best," kata Eni kepada majelis hakim.

Baca juga: Kasus Korupsi PLTU Riau, Dirut PLN Disebut Dapat Bagian Paling The Best

Menurut Eni, itu bukan pertama kalinya dia membicarakan masalah pembagian fee bersama Sofyan Basir.

Dalam pertemuan di Hotel Fairmont, Jakarta, pada akhir 2017, menurut Eni, Sofyan pernah mengatakan bahwa Eni juga seharusnya mendapat bagian besar dari proyek tersebut.

"Memang tidak spesifik bilang kalau ada rezeki. Tapi kata Beliau (Sofyan Basir), karena Bu Eni yang fight di sini, harus dapat yang the best lah," kata Eni.

5. Sofyan Basir bicarakan fee dengan Kotjo

Johannes Budisutrisno Kotjo selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Ltd duduk di kursi terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/10/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Johannes Budisutrisno Kotjo selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Ltd duduk di kursi terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Dalam persidangan, jaksa membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Eni.

Dalam BAP, Eni mengatakan bahwa ia bersama Sofyan dan Kotjo pernah mengadakan makan malam di sebuah restoran Jepang di Hotel Fairmont, Jakarta.

Awalnya, menurut Eni, dalam pertemuan itu dibahas progres proyek PLTU Riau 1. Sofyan Basir juga membahas mengenai percepatan proyek.

Ketika hampir selesai makan malam, menurut Eni, Sofyan meminta waktu untuk dapat berbicara empat mata dengan Kotjo.

Eni kemudian mempersilakan dan lebih dulu meninggalkan restoran.

Baca juga: Sofyan Basir Segan Bicarakan Fee kepada Kotjo di Depan Eni Maulani

Beberapa hari kemudian, Kotjo melaporkan apa yang dibicarakan dengan Sofyan pada malam tersebut. Menurut Kotjo, Sofyan minta agar dirinya diperhatikan.

Kotjo mengatakan, "Beliau (Sofyan) enggak enak kalau ada Ibu. Dan hal-hal sensitif dengan Beliau sudah saya selesaikan kemarin".

Menurut Eni, dari keterangan Kotjo tersebut dia memahami bahwa ada fee yang disepakati antara Kotjo dan Sofyan Basir.

6. Idrus Marham pengganti Setya Novanto

Mantan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham ditahan seusai diperiksa di Gedung KPK Jakarta, Jumat (31/8/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Mantan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham ditahan seusai diperiksa di Gedung KPK Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Eni mengaku sengaja melibatkan Idrus Marham dalam pembicaraan fee terkait proyek pembangunan PLTU Riau 1.

Idrus juga dilibatkan dalam permintaan uang kepada Johannes Kotjo.

Baca juga: Minta Uang ke Kotjo, Idrus Disebut Bilang Dinda Butuh Bantuan untuk Kemenangan

Menurut Eni, Idrus mulai dilibatkan sejak Ketua Umum Golkar Setya Novanto terlibat kasus korupsi pengadaan e-KTP.

Setelah Novanto ditangkap KPK, Idrus menjabat sebagai pelaksana tugas Ketua Umum Golkar.

7. Eni beri tahu Airlangga Hartarto soal proyek

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Eni mengaku pernah memberi tahu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, bahwa ada sejumlah proyek yang bisa memberikan keuntungan bagi partainya.

Informasi itu awalnya didapatkan Eni dari pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo.

Menurut Eni, Kotjo pernah mengatakan bahwa ada proyek dengan peluang cepat menghasilkan uang untuk Partai Golkar.

Salah satunya proyek di Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah.

Menurut Eni, Kotjo dan China Huadian Engineering Company Ltd berencana mengambil alih proyek tersebut.

Baca juga: Eni Beri Tahu Airlangga Hartarto soal Proyek yang Bisa Menguntungkan Golkar

Proyek itu sebelumnya akan dikerjakan oleh investor dari Malaysia, namun tidak jadi dilakukan.

"Ini proyek yang cepat menurut terdakwa (Kotjo). Bisa gampang untuk biaya pileg dan pilpres dan sebagainya," kata Eni.

Menurut Eni, setelah pembicaraan dengan Kotjo, dia mengikuti pertemuan di kediaman Airlangga Hartarto.

Pertemuan dihadiri juga oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan politisi Golkar Melchias Markus Mekeng.

"Disampaikan juga di situ soal PLTU Riau 1, proyeksi Riau 2, proyeksi Tanjung Jati tadi, yang cepat, karena ini kontrak sudah ada tinggal mengganti investor itu lebih mudah, begitu Pak," kata Eni.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com