Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2018, 07:34 WIB
Penulis Devina Halim
|
Editor Krisiandi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan akan terus melanjutkan program vaksinasi measles rubella (MR) meski melewati jadwal yang ditetapkan.

Program vaksin MR fase kedua sekaligus dijadwalkan berakhir pada Agustus hingga September 2018 di pulau-pulau luar Jawa.

Sementara, hingga 17 September 2018, capaian imunisasi MR secara nasional baru mencapai 49,07 persen.

"Tentu kami akan tetap melanjutkan untuk memberi imunisasi sampai target tercapai," kata Nila saat diskusi Forum Merdeka Barat, di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).

Salah satu faktor penghambat menurut Nila adalah polemik ketidakhalalan vaksin MR yang menimbulkan penolakan di beberapa daerah.

Baca juga: Target Cakupan Nasional Program Vaksin MR Turun Menjadi 85 Persen

Penolakan terus berlanjut meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa yang memperbolehkan vaksin itu dengan alasan keterpaksaan.

Oleh sebab itu, ke depannya Nila berharap, semua pihak dapat mengubah pandangannya terhadap vaksin ini.

Ia ingin publik menyadari betapa berbahayanya dampak campak dan rubella sehingga diharapkan turut berpartisipasi melakukan vaksin.

"Tentu harapan kami jika ini sudah dapat diatasi, dimengerti, dan disadari oleh masyarakat," ujarnya.

Proses vaksin tersebut dibagi ke dalam dua fase. Fase pertama telah dilakukan pada Agustus hingga September 2017 di enam provinsi di Pulau Jawa.

Fase ini dinilai sukses dengan tingkat cakupan mencapai 100,98 persen. Jumlah anak yang mendapat vaksin tersebut sebanyak 34,9 juta anak, usia 9 bulan hingga 15 tahun.

Baca juga: Vaksin MR Banyak Ditolak, Menkes Minta Masyarakat Tak Bersikap Egois

Sementara fase kedua dijadwalkan pada Agustus sampai September 2018. Kali ini, program akan dilangsungkan pada 28 provinsi di luar Pulau Jawa dengan jumlah 31,9 juta anak.

Program pada fase kedua masih terus diselenggarakan dan jumlah cakupannya belum memuaskan.

Hanya ada satu provinsi yang memenuhi target, yaitu Papua Barat. Sementara provinsi dengan capaian terendah berdasarkan data dari Kemenkes hingga 12 September 2018 adalah Aceh, dengan 4,94 persen.

Kompas TV Terkait belum ada vaksin yang halal Pemprov Aceh akan membicarakannya terlebih dahulu dengan Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com