"Dari 137 juta pemilih terdapat 25 juta pemilih ganda di beberapa daerah. Bahkan, di beberapa tempat ditemukan sampai 11 kali digandakan," ujar Mustafa saat memberikan keterangan di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (3/9/2018) malam.
Mustafa meminta KPU memberikan klarifikasi dan memuktahirkan data pemilih sebelum penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Baca juga: KPU: 41 Kabupaten/Kota Belum Tetapkan DPT
Menurut dia, Rabu (5/9/2018), KPU akan mengundang seluruh perwakilan partai politik untuk menetapkan DPT pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Selain itu, ia juga meminta KPU menyerahkan data para pemilih yang belum diberikan kepada partai politik.
Mustafa mengaku baru menerima 137 juta data pemilih, sementara data KPU menunjukkan jumlah pemilih telah mencapai 185 juta orang.
"Sampai hari Senin ini data DPT yang telah ditetapkan ada 185 juta. Ada kenaikan dari data yang diserahkan ke kami sebelumnya. Kami minta itu dulu diserahkan, untuk kami olah dulu datanya," kata Mustafa.
"Bisa bayangkan dari 130 juta saja sudah ada 25 juta yang tergandakan," ujar dia.