Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Ada 25 Juta Identitas Ganda di DPS, KPU Tak Tunda Penetapan DPT

Kompas.com - 04/09/2018, 21:41 WIB
Ihsanuddin,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum memastikan pihaknya akan tetap menggelar rapat penetapan daftar pemilih tetap (DPT) pada Rabu (5/9/2018) besok.

Acara tetap digelar meskipun kubu bakal pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta penetapan DPT ditunda karena menemukan 25 juta identitas ganda dalam daftar pemilih sementara (DPS) 

Ketua KPU Arief Budiman meyakini DPS yang ada saat ini tidak bermasalah sehingga bisa ditetapkan sebagai DPT.

"Besok kita tetapkan, Anda silakan datang, Anda silakan lihat apakah data kami masih ada yang bermasalah atau tidak," kata Arief kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Arief menambahkan, dalam acara besok pihaknya juga akan mengundang seluruh perwakilan partai politik peserta pemilu. Parpol pengusung Prabowo-Sandi bisa sekaligus menyampaikan keberatannya jika memang melihat DPS yang ada bermasalah.

Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Siap Jelaskan soal 25 Juta Identitas Ganda di DPS ke KPU

Arief sekaligus meminta kubu Prabowo-Sandi untuk melaporkan temuan mereka mengenai adanya 25 Juta identitas ganda dalam DPS.

"Besok kita lihat, apa datanya, bagaimana datanya, nanti kita cek, lalu kita mengambil kebijakan apa," kata Arief.

Arief mengaku tak masalah dengan protes kubu Prabowo-Sandi selama disertai data yang jelas. Ia memastikan KPU akan segera menindaklanjuti jika ada laporan yang jelas.

Namun, jika nyatanya DPS yang ada saat ini sudah benar, maka Arief menegaskan, parpol tidak bisa menolak penetapan DPT yang dilakukan KPU.

"Tahapan itu kan tidak berhenti karena ada yang menolak," ujarnya.

Baca juga: KPU Bantah Ada 25 Juta Pemilih Ganda pada Pemilu 2019

Sekretaris jenderal partai politik pengusung pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno mengungkap adanya identitas ganda pada Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilu 2019 mendatang.

Pada Senin (4/9/2018) kemarin, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya menemukan 25 juta identitas ganda dari 137 juta pemilih yang terdaftar dalam DPS milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Mustafa pun meminta KPU memberikan klarifikasi dan memutahirkan data pemilih sebelum penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Pada kesempatan yang sama, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta KPU menunda waktu penetapan DPT sebelum seluruh data pemilih diperbarui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com