Citra baik yang ditunjukkan para politisi di hadapan publik bisa berarti dua hal. Pertama, kedua tokoh sebenarnya memang memiliki hubungan baik.
Kedua, ingin menciptakan citra positif di masyarakat.
“Gimana caranya membangun persepsi positif di publik dengan perilaku, pernyataan, atau pun gesture tubuh. Biasanya akan menjadi perhatian para politisi. Tapi saya yakin sosok Pak Jokowi sama Pak Prabowo dalam konteks itu (Asian Games) sih sebenarnya biasa aja,” ujar Adit.
Namun, di balik para elite ini, ada tim konsultan yang memberikan masukan dan saran. Demikian pula dalam setiap kegiatan politiknya.
Hal itu membuka kemungkinan terjadinya disinterpretasi atau pembiasan makna pesan yang disampaikan oleh elite kepada masyarakat.
“Di belakang layar itu ada orang-orang yang diminta oleh si para kandidat atau para calon-calon politisi, yang sedang bermain juga. Bermain untuk membuat sebuah skenario tertentu terhadap pencitraan si A, si B, si C, dan sebagainya. Itu bagian dari usaha pemenangan," kata Adit.
Adit menilai, skenario yang disusun oleh "pemain" di level mediator itu menyebabkan kekacauan di kelas masyarakat akar bawah.
“Ketika sudah sampai di level grass root atau media sosial banyak orang, banyak kepentingan, yang belum tentu mereka paham apa yang ditampilkan dan disampaikan oleh para sosok atau kandidat itu. Apakah mereka tahu yang sesungguhnya terjadi, belum tentu juga,” kata Adit.
Sebagian kelompok yang kerap ribut di media sosial adalah mereka yang mudah terpancing dan ikut menyebarluaskan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau hoaks.
Hal inilah yang menjadi pemicu masyarakat menjadi terpecah-belah.
“Masyarakat juga kan enggak tahu dan ikut terpancing, ikut menjadi panas, dan sebagainya. Setelah itu ikut mengamini kelompok si ini, kelompok si itu,” ujar Adit.
Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat perlu diedukasi agar selektif dalam menyaring informasi.
Dengan apa yang ditunjukkan Jokowi dan Prabowo, ada harapan akan ditiru oleh para pendukungnya. Tak terpecah belah hanya karena pilihan yang berbeda.