Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Upacara Proklamasi di Pegangsaan Timur 56 dan Prapatan 10

Kompas.com - 17/08/2018, 17:07 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Keberagaman Suku Bangsa Indonesia kembali jadi simbol dalam perayaan Ulang Tahun Ke-73 Republik Indonesia.

Mahasiswa berperan untuk menjaga keamanan saat upacara bersama polisi istimewa dan Barisan Pelopor.

Selain itu, mahasiswa juga diundang dalam upacara proklamasi tersebut.

Ketika itu, Jepang yang kalah perang masih diinstruksikan oleh Sekutu untuk menjaga status quo serta menjaga ketertiban dan keamanan umum Indonesia.

Untuk menghadapi kemungkinan tersebut, Asrama Parapatan 10 mengadakan upacara paralel seandainya proklamasi di Pegangsaan Timur gagal dilaksanakan.

Prapatan 10 memperbanyak naskah proklamasi dan disebarkan ke seluruh penjuru kota. Perwakilan mahasiswa diutus ke gedung radio untuk menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia setelah adanya komando.

Buku Kilas Balik Revolusi karya Abu Bakar Loebis menjelaskan, Piet Mamahit selaku perwakilan dari Parapatan 10, mendapatkan tugas untuk menghadiri upacara di Pegangsaan Timur dan terhubung melalui telepon dengan Prapatan 10.

Piet Mamahit menelepon temannya di Prapatan 10 dan memberitahukan upacara di Pegangsaan Timur dimulai.

Dengan adanya pemberitahuan ini, upacara di Prapatan 10 juga dimulai.

Ketika Soekarno membacakan naskah proklamasi di Pegangsaan Timur, suasana haru menyelimuti mereka yang hadir saat itu.

Suasana itu juga digambarkan melalui sambungan telepon ke asrama di Prapatan 10, lengkap dengan nyanyian lagu Indonesia Raya.

Akhirnya, bendera Merah Putih berkibar di Pegangsaan Timur Jakarta.

Setelah proklamasi dibacakan Soekarno, pejabat Jepang datang untuk melarang pembacaan proklamasi tersebut, tetapi mereka terlambat.

Soekarno menjelaskan kepada pejabat Jepang bahwa proklamasi sudah dilaksanakan.

Orang Jepang yang datang itu marah-marah dan sontak meninggalkan Pegangsaan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com