JAKARTA, KOMPAS.com — Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat mengaku memiliki kesamaan dalam memandang sejumlah persoalan.
Persoalan yang dimaksud di antaranya soal kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia selama pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap buruk.
"Kami cukup prihatin dengan apa yang terjadi pada saat ini," ujar Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dalam konferensi pers usai pertemuan kedua elite parpol di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Namun, Salim tidak menjelaskan kondisi ekonomi sosial seperti apa yang dimaksud. Ia hanya mengatakan, PKS-Demokrat punya cara pandang sama dalam melihat kondisi sosial ekonomi tesebut.
Baca juga: Sekjen Demokrat: Ada SBY, Rematch Jokowi-Prabowo Akan Menarik
Sementara itu, SBY mengingat masa-masa saat ia menjadi presiden. Saat itu PKS menjadi salah satu partai koalisi yang mendukung pemerintahan dan ambil bagian di dalam pemerintahan.
"Di tengah-tengah tantangan dan persoalan itu silih berganti, tapi kami masih ingat Ustad, kami tetap tabah sabar terus bekerja yang penting semboyan kami dulu negaranya adil, rakyat makin sejahtera seperti nama PKS," kata dia.
Pertemuan petinggi PKS-Demokrat digelar di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan dihadiri beberapa tokoh kedua partai di antaranya Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Presiden PKS Sohibul Iman.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan yang bertujuan untuk mempererat komunikasi partai yang berencana berkoalisi pada Pilpres 2019 tersebut.