JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung masalah utang Indonesia. Hal ini dikemukakan Prabowo kala memberikan sambutan pada acara halalbihalal dan reuni akbar purnawirawan Kopassus, Sabtu (7/7/2018).
"Maaf, dengan segala hormat, bangsa ini, negara ini hidupnya dari utang," kata Prabowo di GOR Ciracas, Jakarta, Sabtu.
Menurut mantan Danjen Kopassus tersebut, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya. Akan tetapi, Indonesia hidup dari utang kepada pihak asing.
Indonesia pun, imbuh Prabowo, harus berutang untuk membayar utang yang sebelumnya. Akan tetapi, hal ini tidak diakui oleh banyak elite.
Baca juga: Prabowo Kenang Diajak Maraton 45 Km dengan Komandannya
"Banyak elite tidak mengakui. Bilangnya utang itu biasa," sebut Prabowo.
Selain itu, ia juga menyoroti permasalahan pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini. Pada tahun 2013 silam, ungkap Prabowo, nilai tukar rupiah berada pada level sekitar Rp 9.000 per dollar AS.
Akan tetapi, pada tahun 2018 ini, nilai tukar rupiah sudah di atas level Rp 14.000. Artinya, kata Prabowo, dalam waktu 5 tahun, masyarakat bertambah miskin sekitar 50 persen.
Baca juga: Reuni Akbar Kopassus Jadi Ajang Dukungan ke Prabowo
"Penghasilan kita setengahnya tidak ada nilainya. Misal pensiun Letjen Rp 4,5 juta, daya belinya cuma Rp 2,5 juta," ungkap Prabowo.
Bukan pertama kalinya Prabowo menyinggung utang luar negeri Indonesia. Beberapa waktu lalu, Prabowo menyatakan bahwa kondisi utang Indonesia sudah membahayakan, bahkan jumlahnya sampai Rp 9.000 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.