Prabowo juga mengkritik tingginya jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS). Menurut dia masih ada sekitar 69 juta penduduk Indonesia yang terancam miskin.
Indikator selanjutnya yang menjadi sasaran kritik Prabowo adalah peringkat Indonesia terkait indeks pembangunan manusia versi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kriteria negara berhasil atau tidak diukur oleh indeks pembangunan manusia, yang pertama harapan hidup, penghasilan nyata dan tingkat pendidikan. Tiga kriteria, Indonesia berada di nomor urut 113. sedikit di atas Palestina," tutur dia.
Baca juga: Penggalangan Dana Politik oleh Gerindra dan Dugaan Menipisnya Modal Prabowo
Prestasi Indonesia di bidang olahraga pun tak luput dari kritik. Prabowo menunjukkan peringkat sepak bola Indonesia yang berada di urutan ke 164 dari 211 negara menurut data FIFA per Juni 2018. Selain itu, ia juga menyoroti peringkat olah raga bulu tangkis Indonesia yang berada urutan kelima dunia.
"Nah ini yang paling sedih saya, peringkat sepak bola. Juni 2018, Indonesia berada di peringkat 164. Negara kecil Islandia saja bisa masuk piala dunia. Saya termasuk yang tidak pernah menonton piala dunia karena saya sedih, Indonesia enggak ada," kata Prabowo, disambut tawa beberapa petinggi partai PAN dan Gerindra yang hadir.
Dilematis
Prabowo mengaku dilematis saat mengkritik pemerintah. Sebab, meskipun ia merupakan pimpinan partai yang berada di luar kekuasaan, namun banyak koleganya yang berada di dalam pemerintahan.
Di sisi lain, ia meyakini Presiden Jokowi memiliki kehendak untuk berbakti dan niat baik untuk memajukan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu ia ingin kritik yang disampaikan tersebut dilihat sebagai koreksi atas kinerja pemerintah, bukan untuk mencari kesalahan.
Baca juga: LRT Palembang dan Tudingan Mark-Up Prabowo Subianto
"Bukan saya akan memaki-maki beliau (Presiden Jokowi), saya percaya dan yakin beliau punya kehendak yang baik untuk berbakti kepada negara dan bangsa. Saya percaya itu, tapi demokrasi membutuhkan dialektika, demokrasi membutuhkan koreksi," tuturnya.
Berkali-kali ia juga menegaskan bahwa dirinya enggan disebut sebagai sosok yang pesimistis ketika melontarkan kritik.
Sebab, kata Prabowo, kritik yang ia sampaikan itu berdasarkan data dan fakta.
"Saudara-saudara, bukan Prabowo itu pesimistis, Prabowo ini cemas, Prabowo ini ingin memperingatkan bangsa dan negara," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.