Metode open access diubah menjadi limited access. Sektor penangkapan ikan tertutup bagi orang asing dan kapal asing dan mensyaratkan izin penangkapan ikan.
Selain itu, Norwegia juga memberlakukan sistem kuota bagi kapal penangkap ikan yang tercantum dalam izin penangkapan ikan.
Pemerintah Norwegia menerbitkan kebijakan teknis seperti pelarangan discards atau ikan tangkapan yang dibuang. Mata jaring dan ukuran ikan yang dapat ditangkap juga diatur.
Tidak kalah penting dibuat persyaratan alat tangkap ramah lingkungan guna menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Reformasi perikanan ini memunculkan masalah bagi Norwegia saat itu. Norwegia mendapat banyak tentangan dari negara tetangga.
Meskipun mendapatkan respon negatif dari berbagai pihak, pemerintah Norwegia tetap konsisten mempertahankan kebijakannya.
Tahun 1990-an, kebijakan perikanan Norwegia yang sedemikian ketat mulai membuahkan hasil.
Hanya dengan armada kapal ikan Norwegia saja, jumlah tangkapan ikan meningkat hingga 2,5 juta ton. Jumlah ini naik drastis jika dibandingkan tangkapan tahun 1960-1970 yang jumlahnya kurang dari 500.000 ton.
Serupa Indonesia
Mendapati pengalaman Norwegia ini, Menteri Susi mengatakan, situasi serupa dialami Indonesia saat melakukan reformasi perikanan.
Setelah pelarangan kapal ikan asing dan penenggelaman kapal pencuri ikan, jumlah tangkapan nelayan Indonesia meningkat drastis.
Tujuan dari kebijakan dan pengaturan yang ketat untuk sektor perikanan tangkap adalah peningkatan produktivitas. Reformasi perikanan di Norwegia lebih dahulu membuktikan dan menikmati hasil itu.
Setelah diteguhkan dengan pengalaman nyata Norwegia, Menteri Susi mendengarkan paparan dari Direktur Perikanan dari Kementerian Perikanan Norwegia Aksel Reidar Aikemo.
Direktorat ini berwenang menjaga dan mengawasi kegiatan perikanan di perairan Norwegia serta penegakan hukum atas IUUF.
Direktorat Perikanan memiliki kapal pengawas dan fasilitas pengawasan pergerakan kapal ikan selama 24 jam melalui vessel monitoring system (VMS).
Dalam mewujudkan kerjasama konkret antara Indonesia dan Norwegia, Menteri Susi minta ada satu orang Indonesia dan ahli Norwegia tentang vessel movement tracking yang ditugasi khusus di pusat pemantauan dan pendeteksian.
Baca juga: Menteri Susi Sontak Berdiri Melihat Pergerakan Kapal Mencurigakan
Hasil pemantauan dan deteksi pergerakan kapal asing yang memasuki perairan Indonesia akan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum Indonesia.
Menteri Susi terlihat geregetan saat mendapati banyaknya kapal asing di sekitar perairan Indonesia.
Sebelum berpisah dan Menteri Susi memberikan kain batik, CEO IMR Sissel mengatakan, IMR berharap dapat menjalin kerjasama jangka panjang dengan KKP.
KKP menawarkan kerjasama dengan IMR dalam nengembangkan Pusat Litbang Kelautan dan Perikanan di Bali milik KKP.
Melalui kerjasama ini IMR diharapkan dapat mempromosikan best practices pengelolaan perikanan berkelanjutan di Samudra Hindia dan Pasifik.
Kegelisahan bersama
Ratusan kapal pencuri ikan sudah ditenggelamkan, kebijakan dan sejumlah kerja sama penguatan telah dan akan dilakukan, namun kegelisahan Menteri Susi tidak kunjung reda.
Di banyak kesempatan sebulan terakhir, kegelisahan itu tidak bisa ditutup-tutupi. Menteri Susi merasa, jabatannya sebagai Menteri KKP akan berakhir segera, paling lama Oktober 2019.
Untuk sejumlah upaya yang dilakukan KKP, Menteri Susi belum merasa aman akan berlanjut. Terlebih di banyak kesempatan, pemerintah kerap tidak satu suara bahkan saling bertentangan.
Tiga pilar yaitu kedaulatann, keberlanjutan dan kesejahteraan hendak ditancapkan. Dua pilar pertama sudah mulai membuahkan hasil dengan tidak leluasanya lagi kapal-kapal asing mencuri ikan dan karenanya memperbaiki stok ikan secara berkelanjutan.
Pilar ketiga yaitu kesejahteraan yang masih memerlukan upaya barsama dan waktu meskipun sudah mulai terasa. Sambil menunggu waktu itu, periode kementerian akan berakhir bersamaan dengan periode pemerintahan.
Setelah penenggelaman ratusan kapal pencuri ikan, Menteri Susi gelisah jika kebijakan KKP yang selama ini konsisten dan tanpa pandang bulu tidak dilanjutkan dan diubah seusai kehendak kekuatan modal.
Masa peralihan kepemimpinan nasional seperti saat ini adalah masa yang menggelisahkan.
Menteri Susi memilih untuk tidak menyimpan kegelisahannya sendiri. Menteri Susi memilih membagikan kegelisahan itu agar menjadi kegelisahan bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.