Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga: Kalau PDI-P dan Golkar Bersama, "Seng Ada Lawan"

Kompas.com - 08/04/2018, 14:34 WIB
Yoga Sukmana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yakin dengan kekuatan partainya dalam Pemilu 2019. Namun ia mengungkapkan, kekuatan itu akan lebih besar bila Golkar dan PDI-P bersatu dalam Pilpres 2019.

Pernyataan Airlangga Hartarto tersebut disampaikan saat ia memberikan pemaparan road map sektor industri Indonesia pada Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Nasional III Kemaritiman Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Kalau kita bersama-sama berdua, saya bilang Pak Hasto (Sekjen PDIP), seng ada lawan," kata dia disambut gemuruh para keder PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Minggu (8/4/2018).

Seng ada lawan adalah kalimat dalam bahasa Ambon yang artinya kurang lebih "tak ada lawan".

Baca juga : Gelak Tawa Saat Ketum Golkar Diminta Gemakan Salam Kebesaran PDI-P...

Dalam berbagai survei, PDI-P dan Golkar kerap duduk di posisi pertama dan kedua sebagai partai politik dengan elektabilitas teratas. PDI-P dan Golkar juga sudah menyatakan akan mendukung pencalonan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019.

Dengan kedekatan kedua partai, Airlangga dengan percaya diri menyatakan PDI-P dan Golkar bisa bersama-sama memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Syaratnya, kata dia, PDI-P dan Golkar harus mengawal bersama-sama kebijakan-kebijakan ekonomi yang saat ini sudah dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, jika kebijakan ekonomi konsisten dijalankan, pertumbuhan ekonomi akan naik 1-2 persen.

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto mengajak Golkar untuk membentuk tim bersama mencari calon wakil presiden bagi Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Hal itu dinilai penting agar PDI-P dan Golkar berkontribusi memunculkan satu nama tokoh terbaik untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Namun pembicaraan itu baru akan dimulai setelah Pilkada Serentak 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com