Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Prabowo Tak Jadi Capres, Kader Gerindra Bisa Kehilangan Moralitas Tempur

Kompas.com - 03/04/2018, 20:48 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies Andi Saiful Haq menilai, Partai Gerindra tak mempunyai pilihan selain mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, dalam pemilu 2019 mendatang.

"Prabowo adalah center of gravity Partai Gerindra. Tanpa Prabowo Subianto di depan pasukan, moralitas tempur dan mesin politik Gerindra akan kehilangan emosi tempurnya," kata Andi kepada Kompas.com, Selasa (3/4/2018).

Sebagai mantan Komandan pasukan khusus, lanjut Andi, Prabowo Subianto seharusnya paham betul akan hal ini. Apalagi, pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 akan digelar secara serentak sehingga faktor calon presiden akan sangat menentukan.

"Ketimbang malah mencalonkan figur lain, sangat beresiko kekalahan di dua medan tempur sekaligus. Presiden tak didapat, kursi parlemen tidak signifikan," kata Andi.

Baca juga : Menurut PKS, Rencana Prabowo Jadi Capres Belum Pasti

Andi meyakini, para pendukung Prabowo di Pilpres 2019 akan cenderung memilih Gerindra di pemilu legislatif. Namun hal berbeda justru terjadi di kubu koalisi pendukung Jokowi. Pemilih Jokowi belum tentu suka pada PDI-P. Mereka punya alternatif lain, mulai dari Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Hanura, ditambah dua pendatang baru Perindo dan PSI.

"Suara tidak akan terakumulasi di PDI-P, dengan demikian peluang untuk Gerindra semakin terbuka lebar sebagai pemenang Pileg 2019. Itu hanya bisa terwujud, jika Prabowo Subianto berada  di barisan paling depan sebagai Capres," ucap master bidang politik di di Justus Liebig University (JLU) Giessen-Germany itu.

Selain itu, Andi juga menilai beban Presiden Jokowi sebagai petahana justru semakin berat, terutama dalam menjaga ekspektasi publik yang begitu tinggi kepdanya. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal di tahun terakhir pemerintahannya. 

"Gerindra akan mudah mengakumulasi ketidakpuasan terhadap pemerintahan Joko Widodo," ucap Andi.

Baca juga : PKS Sebut Jika Prabowo Tak Maju, Anies Layak Jadi Capres

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengakui hingga saat ini belum ada kepastian dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019.

Hal itu ia sampaikan melihat gelagat Gerindra yang hingga sekarang belum juga mengumumkan calon presiden yang akan mereka usung. Padahal, PKS sudah menyampaikan sembilan nama yang akan mereka tawarkan sebagai calon presiden kepada publik.

"Kalau saya melihat belum fixed, kan Gerindra belum mengumumkan. Kalau Gerindra sudah mengumumkan baru (jelas)," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Kendati demikian, sejumlah kader Partai Gerindra menyatakan bahwa partainya solid mengusung Prabowo. Adapun deklarasi Prabowo sebagai capres akan dilakukan dalam waktu dekat.

Kompas TV Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia Effendi Gazali angkat suara terkait pernyataan Prabowo Subianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com