Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indo Barometer, "Undecided Voters" di Pilkada Sumut 2018 Masih Tinggi

Kompas.com - 23/03/2018, 23:52 WIB
Moh Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 39,8 persen pemilih belum menentukan siapa pilihan mereka pada Pilkada Sumatera Utara 2018. Hal itu terungkap dalam hasil survei Indo Barometer terkait konstelasi politik di Pilkada Sumatera Utara 2018 yang dirilis, Jumat (23/3/2018).

Tingginya undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan tersebut tak lain karena pengenalan calon yang belum maksimal.

"Tingkat elektabilitas tidak terlepas dari pengenalan calon yang belum maksimal," ucap Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari di Hotel Atlet Century Park, Jakarta.

Angka undecided voters itu pun lebih tinggi dari elektabilitas pasangan calon yang ada di Pilkada Sumatera Utara. Misalnya, berdasarkan pertanyaan tertutup atau responden langsung disuguhkan tiga nama pasangan calon.

Baca juga : Pilkada Sumut, KPU Sebut JR Saragih-Ance Masih Tak Memenuhi Syarat

Elektabilitas pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus hanya mampu meraup dukungan sebesar 26,0 persen.

Disusul di posisi kedua, pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dengan 25,8 persen. Terbawah, pasangan JR Saragih-Ance Selian dengan 8,4 persen.

Sedangkan yang belum menjatuhkan pilihanya sebesar 39,8 persen.

Alasan lain yang membuat undecided voters tinggi adalah, dua tokoh yang bersaing yakni Edy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat merupakan orang baru.

Baca juga : Tak Lolos Pilkada Sumut, JR Saragih Pun Menangis...

"Kan masyarakat itu kenal dulu, baru kemudian dia suka, lalu dia pilih. Undecided voters masih tinggi karena dua tokoh ini kan baru," ujar Peniliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli.

Selain itu, tingginya angka undecided voters tersebut juga dianggap bukan karena persoalan seringnya gubernur Sumatera Utara tersangkut kasus korupsi, seperti Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho.

"Saya kira tidak, masyarakat memilih kan harus tahu calon dulu, mereka kan menunggu kenal calon dulu," kata Hadi.

"Meski masalah korupsi itu menjadi salah satu hal yang paling banyak disoroti oleh masyarakat, makanya mereka berharap kepala daerahnya bersih, karena selama ini kepala daerah di Sumatera Utara tersandung korupsi," sambungnya.

Baca juga : Fakta Seputar Pilkada Sumut

Survei tersebut dilaksanakan pada tanggal 4-10 Februari 2018 di 33 kabupaten/kota di wilayah Sumatera Utara.

Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data, wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.

Pasangan Edy Rahmayadi-Ijeck diusung koalisi parpol Golkar, Gerindra, PKS, PAN dan Nasdem dengan total 60 kursi.

Adapun Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus diusung PDIP dan PPP dengan total 20 kursi.

Kompas TV Sejumlah kelompok dihampiri para pasangan calon dalam masa kampanye pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com