Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan Kapasitas Lapas dan Rutan Masih Jadi Catatan "Mengerikan" Kemenkumham

Kompas.com - 20/12/2017, 17:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyatakan masalah kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan tetap menjadi catatan Kementerian Hukum dan HAM. 

Hal itu disampaikan Yasonna seusai acara refleksi akhir tahun Kementerian Hukum dan HAM 2017, di Kantor Kemenkum HAM, Kuningan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).

"Over kapasitas tetap menjadi catatan kami," kata Yasonna.

Menurut dia, ada beberapa pendekatan dalam menangani hal ini, di antaranya membangun penjara baru.

Namun, untuk membangun penjara baru, Kemenkumham terkendala masalah finansial.

"Bahwa dari segi membangun, kami tidak mampu secara finansial," ujar Yasonna.

Baca juga: Yasonna Akui Remisi untuk Hemat Anggaran dan Atasi Kelebihan Kapasitas Lapas

Setiap bulan, kata Yasonna, rata-rata ada 2.000 tahanan baru. Dalam satu tahun, ada 24.000 tahanan yang baru masuk.

Namun, Kemenkumham hanya mampu menyediakan tempat bagi kurang dari 5.000 tahanan per tahun.

"Coba bayangkan defisitnya, sehingga overcapacity itu satu hal yang sangat mengerikan," ujar Yasonna.

Yasonna mengatakan, sekitar 50 persen tahanan yang masuk itu berasal dari kasus narkoba. 

Oleh karena itu, ia berharap kasus narkoba harus menjadi agenda besar pemerintah Indonesia.

Baca juga: Komnas HAM Ikut Rumuskan Solusi Kelebihan Kapasitas di Lapas

Jika tidak, bandar narkoba akan terus menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar. Pemberian remisi kasus narkoba juga menjadi keniscayaan untuk menangani masalah kelebihan kapasitas ini.

"Kalau yang tidak memenuhi syarat, maka tidak dapat. Kalau terus-terusan tidak dikasih remisi, matilah kita ini over kapasitas, tapi yang memenuhi syarat. Kalau bandar tidak (diberi remisi)," ujar Yasonna.

Yasonna mengatakan, kebijakan redistribusi tahanan dari penjara yang kelebihan kapasitas ke lapas yang kosong juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kelebihan kapasitas.

"Misalnya dari Jakarta, Jawa Barat, itu karena Jawa Tengah masih kosong, itu kita redistribusi ke Jawa Tengah," ujar Yasonna.

Kompas TV Kerusuhan di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, bukan pertama kalinya terjadi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com