JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Indonesia Kerja (Pika) mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2019. Partai yang diklaim berbasis gotong royong tersebut tak banyak banyak berharap pada pemilu yang akan datang.
"Syukur pada malam hari ini sudah diizinkan mendaftarkan Pika sebagai calon peserta pemilu 2019 ke KPU. Diterima saja pendaftarannya, belum mikir lolos," kata Ketua Umum Pika, Hartoko Adi Oetomo di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Hartoko mengatakan, Pika merupakan partai yang dibangun oleh para profesional, dengan semangat kolektif mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Mereka terinspirasi oleh sosok Bapak Jokowi yang kemudian membuka mata dan hati mereka berperan di bidang politik," kata Hartoko.
Menurut Hartoko, mayoritas pengurus Pika adalah profesional yang sebelumnya tidak pernah tergabung dalam partai politik.
"Sebagian besar pengurus Pika itu utamanya kawan-kawan yang sebelumnya tidak pernah turut serta dalam proses pemilu, mayoritas adalah eks golput," kata dia.
Hartoko juga mengatakan bahwa Pika terbentuk pada 1 Juni 2016 lalu, bersamaan dengan hari lahir Pancasila. Makna dari logo Pika adalah sinergi dari empat penjuru mata angin yang membangun sebuah harmoni.
(Baca juga: Eggi Sudjana Daftarkan PPB ke KPU, Klaim sebagai Partai Paling Bersih)
Selain Pika, partai politik yang juga mendaftar adalah Partai Rakyat.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Neneng Nenih menyebut bahwa kehadiran partainya adalah membuat Indonesia lebih baik.
Partai Rakyat kata Neneng, menjunjung kearifan lokal yang ada di masyarakat Indonesia, serta untuk memaksimalkan sumber daya yang bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.