Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eggi Sudjana Daftarkan PPB ke KPU, Klaim sebagai Partai Paling Bersih

Kompas.com - 16/10/2017, 20:35 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai yang dipimpin Eggi Sudjana, yakni Partai Pemersatu Bangsa (PPB), mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Meski baru mendaftar ikut pemilu mendatang, namun Eggi menuturkan bahwa PPB bukanlah partai politik baru di Indonesia. Sebab, PPB sudah ada sejak 2001 lalu.

"Partai politik kita terhitung sudah lama, tapi belum pernah ikut pemilu. Oleh karena itu, periode Pemilu 2019 nanti kami berharap bisa ikut pemilu," kata Eggi di kantor KPU RI, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Eggi pun mengklaim bahwa partainya adalah partai yang bersih dari dosa terhadap masyarakat, partai yang tidak punya rekam jejak hitam.

"Ini boleh diklaim partai paling bersih karena belum pernah buat dosa, jejaknya bersih ya," ujar Ketua Umum PPB tersebut.

(Baca juga: DKPP Minta KPU, Bawaslu, dan Parpol Duduk Bersama Bahas Polemik Sipol)

Jika lolos pada pemilu mendatang, Eggi menargetkan partainya akan bisa meraup suara dan menempatkan wakilnya di parlemen tingkat nasional maupun tingkat kabupaten/kota.

"Mohon kerja keras. Setiap provinsi minimal melahirkan tiga sampai lima anggota DPR. Artinya kami bisa masuk di atas 10 persen. Itu kan target, kabupaten/kota harus lebih banyak minimal harus 10 kursi," ujar Eggi.

Terakhir, Eggi berharap partai yang dipimpinnya akan menjadi partai yang besar. Untuk itu, ia mengajak seluruh pengurus dan kadernya mencurahkan segala daya dan upaya.

"Kami mau jadi partai besar, tapi juga realistis. Caranya adalah jangan minta kepada orang lain tapi berkorban apa yang kalian punya. Saya berkorban banyak untuk apa yang saya punya," ujar dia.

"Jangan partai kayak PT. Saya direktur utama terus suruh bagi-bagi gaji. Ini partai politik bukan perusahaan. Jadi tanggung jawab bersama, karena kita punya misi buat bangsa ini, apa misi kita? mengubah nasib bangsa," tutur Eggi.

Kompas TV Partai politik diberi waktu hingga Senin (16/10) untuk melengkapi berkas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com