Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dinilai Bisa Pimpin Inisiatif Berikan Solusi Permanen untuk Rohingya

Kompas.com - 14/09/2017, 18:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia diminta untuk meningkatkan bantuan dan diplomasi ke tahap berikutnya terkait masalah yang menimpa etnis Rohingya.

Perwakilan Indonesia untuk ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR), Dinna Wisnu menuturkan, perlu adanya upaya paralel untuk memberi solusi yang permanen.

"Yang kita lakukan saat ini belum cukup. Kita harus memikirkan solusi yang permanen," kata Dinna dalam acara diskusi di bilangan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (14/9/2017).

Beban solusi tersebut, menurutnya, harus dipikirkan bersama-sama dan tak hanya menjadi beban Indonesia. Indonesia, kata dia, perlu memimpin inisiatif regional di kawasan ASEAN.

(Baca: Akhirnya, Aung San Suu Kyi Mau Bicara Soal Krisis Rohingya)

Dinna mencatat setidaknya ada empat alasan mengapa beban solusi tersebut bisa ditangani bersama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya.

Pertama, dinamika politik di masing-masing negara anggota ASEAN sudah terpengaruh, terutama pada negara-negara yang memiliki penduduk muslim.

Kedua, sudah jelas terbukti bahwa ada eksodus atau perpindahan warga negara yang menjadi korban, ke negara-negara tetangga dari Myanmar. Ketiga, Dinna menyampaikan, pelanggaran HAM berat sudah terjadi di Myanmar.

"Bentuknya pembiaran, kekerasan yang terus menerus kepada kelompok sipil dan kegagalan negara untuk melindungi," kata dia.

 

(Baca: Jokowi Melepas 34 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Rohingya)

Keempat, pelanggaran hak asasi manusia dinilai telah terjadi secara reguler dalam banyak bentuk. Mulai dari kekerasan terhadap perempuan dan anak, kekerasan seksual, perdagangan manusia, hingga hilangnya hak atas kehidupan yang layak.

Di samping itu, kejadian yang menimpa etnis Rohingya juga membuat negara di kawasan ASEAN terganggu ketentramannya karena banyak yang ingin ikut terlibat dan menyoroti masalah itu.

"Keempat alasan ini adalah alasan yang sangat kuat bagi kita untuk menganggap masalah di Rakhine bukan masalah Myanmar saja tapi masalah kita di ASEAN," tutur Dinna.

Kompas TV Warga rohingya di India sudah menata hidup mereka sejak mengungsi sekitar 5 tahun lalu. Namun para pengungsi kini dibayangi oleh ancaman deportasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com