Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Diminta Lobi Fraksi Lain Tolak Gedung Baru DPR dan Kenaikan Anggaran Kunker

Kompas.com - 07/09/2017, 17:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat menolak rencana pembangunan gedung DPR-RI dan kenaikan anggaran studi banding.

Mereka menyuarakan penolakan itu saat audiensi dengan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) pada Kamis (7/9/2017) siang, dan berharap PAN mendukung pembatalan rencana pembangunan gedung DPR-RI serta kenaikan anggaran kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri tersebut.

Roy Salam dari Indonesia Budget Center (IBC) menyampaikan beberapa alasan yang mendasari penolakan itu.

Pertama, pengajuan pembangunan gedung belum merepresentasikan keputusan bulat seluruh fraksi di DPR.

Baca: Jokowi Belum Dapat Info soal Pembangunan Gedung Baru DPR

Menurut Roy, sejumlah fraksi seperti PAN, PPP, Nasdem, dan PKS telah menyatakan ketidaksetujuannya, dan meminta rencana itu untuk ditangguhkan.

"Dengan adanya penolakan raksi mestinya Ketua DPR menghentikan pembahasan anggaran gedung baru dalam RAPBN 2018," kata Roy.

Kedua, menurut koalisi, melanjutkan pembangunan gedung baru adalah simbol arogansi dan ketidakpekaan DPR terhadap kondisi masyarakat.

BURT DPR dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa dari pagu anggaran DPR 2018 sebesar Rp 5,7 triliun, terdapat usulan anggaran pembangunan gedung baru DPR sebesar Rp 320,44 miliar, dan proyek pembangunan alun-alun demokrasi sebesar Rp 280 miliar.

Ketiga, jika rencana ini direalisasikan, maka APBN akan tersedot hingga Rp 1 triliun.

Meskipun, kata Roy, BURT DPR menyampaikan rencana pembangunan gedung baru sebesar Rp 320 miliar.

"Namun perhitungan IBC dengan menggunakan ukuran yang diatur dalam Perpres 73/2011 dan Permen PU 45/2007 menunjukkan pembangunan gedung baru bakal menelan anggaran lebih dari Rp 950 miliar bahkan Rp 1 triliun," kata dia.

Baca: Kerja DPR Tak Optimal, Agung Laksono Minta Pembangunan Gedung Baru Ditunda

Sementara, terkait rencana kenaikan anggaran kunker, Roy menilai, tidak menggambarkan urgensi dan kemanfaatannya terhadap prioritas DPR, tetapi hanya menghambur-hamburkan keuangan negara.

Roy mengatakan, DPR mengajukan tambahan anggaran kunker yang fantastis menjadi Rp 413,98 miliar.

Seharusnya DPR elektif dalam merencanakan perjalanan dinas keluar negeri berdasarkan urgensi dan kemanfaatannya.

Sementara itu, Ray Rangkuti dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), mengatakan, koalisi masyarakat sipil memilih berharap kepada Fraksi PAN karena memiliki kesamaan pendapat mengenai pembangunan gedung DPR.

"Bahkan tidak kali ini saja, kalau ditelusuri sejak 2010 rencana pembangunan gedung itu mulai, PAN sudah dalam posisi menolak," kata Ray.

Dia mengatakan, koalisi masyarakat sipil berharap Fraksi PAN bisa mengajak fraksi lain untuk menghentikan rencana tersebut karena pembangunan gedung tidak berkorelasi dengan peningkatan kualitas etis dan moral DPR, termasuk soal kinerja.

Kompas TV Wakil Ketua DPR, Fadli Zon beranggapan kebutuhan untuk membangun gedung DPR yang baru sudah mendesak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com