Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Anggap Ditolaknya Praperadilan Kasus BLBI Jadi Peringatan untuk Koruptor

Kompas.com - 02/08/2017, 22:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim menolak gugatan praperadilan yang diajukan mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung. Seperti diketahui, Syafruddin mengajukan gugatan praperadilan atas penetapan tersangka oleh KPK, pada kasus indikasi korupsi dalam pemberian Surat Keterangan Lunas kepada Sjamsul Nursalim.

Menanggapi putusan hakim, Kepala Biro Hukum KPK Setiadi mengatakan, lembaganya menghormati keputusan hakim ini.

Menurut Setiadi, ini menjadi sinyal bahwa KPK dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan sesuai dengan prosedur.

"Ini merupakan suatu sinyal, atau petunjuk, atau juga peringatan kepada siapapun bahwa KPK dalam melakukan penyelidikan maupun penyidikan berdasarkan prosedur, berdasarkan Undang-Undang, baik dalam KUHAP, maupun Undang-Undang KPK Nomor 30 Tahun 2002," kata Setiadi, usai persidangan tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2017).

(Baca: KPK Apresiasi Putusan Hakim Tolak Praperadilan Syarifuddin Temenggung)

Setiadi menyatakan, adanya praperadilan ini merupakan bentuk ujian soal bagaimana kinerja KPK melakukan penyelidikan dan penyidikan dalam mengungkap adanya tindak pidana korupsi.

Putusan dianggap merupakan suatu sinyal mengenai besarnya potensi kerugian negara akibat pemberian SKL oleh Syafruddin. Padahal, obligor kasus ini Sjamsul Nursalim, belum melunasinya.

Bagaimana pun, lanjut Setiadi, uang yang dikucurkan pada kasus ini merupakan uang rakyat atau negara, yang mesti ditarik ulang dan dikembalikan ke kas negara. KPK berharap, dalam tahapan hukum selanjutnya, pengadilan juga memberikan putusan yang berkeadilan.

"Mudah mudahan dalam proses selanjutnya ada putusan yang berkeadilan yang nantinya memberikan kesejahteraan bagi semua," ujar Setiadi.

Kompas TV Rizal Ramli diperiksa untuk tersangka Syafruddin Arsyad Temenggung, terkait kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com