Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mendadak Kumpulkan Menteri Bidang Ekonomi dan Maritim

Kompas.com - 27/07/2017, 15:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengumpulkan para menteri yang berada di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekomonian dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya.

Para menteri mulai berdatangan ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/7/2017) sekitar pukul 11.00 WIB. Agenda pertemuan ini tak ada dalam jadwal resmi Presiden Joko Widodo yang disebarkan ke awak media.

Bahkan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengaku dipanggil secara mendadak.

"Belum tahu saya mau ngapain ini. Mendadak. Belum tahu ada apa," ucap menteri asal partai Nasdem ini sambil memasuki area Istana Kepresidenan.

Selain Siti, menteri yang hadir antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofjan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Ada pula Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar dua setengah jam.

Evaluasi

Usai pertemuan, Siti mengatakan bahwa rapat tersebut merupakan evaluasi secara umum kementerian di bidang ekonomi dan kemaritiman.

"Soal survei ekonomi, soal catatan World Bank, hasil survei Nielsen," kata Siti.

Siti mengatakan, hasil berbagai hasil survei yang dipaparkan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah relatif baik. Namun, ada beberapa catatan yang disampaikan Presiden.

"Ada problem daya beli dan lain-lain," ucap Siti.

Selain itu, menurut Siti, Presiden Jokowi juga menyoroti soal kualitas regulasi yang dikeluarkan oleh setiap kementerian. Peraturan yang dikeluarkan harus berdampak pada perbaikan ekonomi.

"Semua menteri tadi diminta waspada dan hati hati dalam hal kualitas regulasi, baik secara formil atau materil," ucapnya.

(Baca juga: "Curhat" Jokowi Saat Rapat Kabinet di Istana...)

Selain itu, menurut Siti, Presiden juga menyinggung masalah yang saat ini sedang disorot publik. Misalnya mengenai beras oplosan dan kelangkaan garam.

"Yang persepsi publiknya sedang kuat saja," kata dia.

Hal serupa juga disampaikan Menperin Airlangga Hartarto. Menurut Politisi Golkar ini, pertemuan di dalam banyak membahas soal regulasi yang masih menghambat investasi.

"Dan Presiden menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan agar perekonomian dan investasi bisa tumbuh, ekonomi bisa tumbuh, daya saing masyarakat bisa meningkat," ucap Airlangga.

Kompas TV Presiden Joko Widodo memperingatkan para menteri untuk tidak membuat peraturan menteri yang menyulitkan iklim investasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan hingga Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan hingga Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com