Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis Sore, Pegawai KPK Gelar Doa 100 Hari Penyerangan Novel Baswedan

Kompas.com - 20/07/2017, 13:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa penyiraman air keras terhadap penyisik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, terjadi 100 hari lalu.

Pada hari ini, Kamis (20/7/2017), para pegawai KPK akan menggelar doa bersama untuk memeringati peristiwa tersebut.

Novel diserang orang tak dikenal di dekat kediamannya, setelah menunaikan ibadah shalat Subuh.

"Sore ini, para pegawai KPK akan berkumpul bersama di depan kantor (Gedung KPK) untuk melaksanakan doa bersama untuk kesembuhan Novel, agar pelakunya tertangkap," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, melalui keterangan tertulis, Kamis.

Melalui aksi ini, diharapkan para pegiat anti-korupsi seperti penegak hukum, masyarakat sipil, wartawan, dan seluruh masyarakat yang menjadi bagian dari upaya melawan korupsi, tidak menjadi korban dari serangan seperti itu.

Baca: 100 Hari Penyiraman Air Keras terhadap Novel Baswedan

Proses penyembuhan terhadap mata Novel Baswedan juga terus dilakukan.

Rencananya, akan dilakukan operasi pada mata Novel yang terluka akibat diserang dengan cairan yang diduga air keras.

"Mata kiri Novel sudah terlihat berwarna putih. Dokter mengatakan jaringan di sana sudah tidak tumbuh. Mata kiri sedang proses pertimbangan untuk operasi besar. Mata kanan sedang dalam proses perbaikan," ujar Febri.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal, seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.

Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras tak cukup ditangani di Indonesia.

Baca: Kapolri Sebut Ada Saksi yang Lihat Langsung Penyiraman Novel Baswedan

Sejak 12 April 2017, Novel mendapatkan perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura.

Pelaku penyerangan Novel hingga kini belum terungkap.

Namun, Novel pernah buka suara mengenai kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.

Dalam sebuah wawancara kepada Time, Novel mengatakan bahwa serangan itu terkait sejumlah kasus korupsi yang ditanganinya.

Novel menduga ada "orang kuat" yang menjadi dalang serangan itu.

Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.

Sejak awal Juli 2017, Kepolisian RI dan KPK bekerja sama dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tim yang sudah dibentuk secara internal oleh KPK akan menempel tim penyelidik Polri.

Perkembangan terakhir pada kasus Novel, kata Tito, polisi sudah membuat tiga sketsa wajah terduga penyerang Novel.

Sketsa tersebut dibuat berdasarkan keterangan para saksi yang mengaku melihat terduga pelaku sebelum menyiram air keras ke wajah Novel.

Kompas TV Rumah Novel Sudah di Intai Seminggu Sebelum Kejadian

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com