Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di AS, Menteri Susi Disebut Lebih Banyak Menenggelamkan Kapal daripada US Navy

Kompas.com - 16/05/2017, 10:47 WIB

Sulit untuk tidak mengatakan, publik Amerika Serikat, khususnya yang memiliki perhatian terhadap isu konservasi laut dan biota yang hidup di dalamnya, tidak jatuh hati kepada perempuan menteri yang satu ini.

Ini tergambar jelas lewat pernyataan-pernyataan yang terungkap ketika Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melawat ke Washington, Amerika Serikat.

"Ia adalah seorang rockstar," ujar pembawa acara memperkenalkan Susi saat membuka simposium beran tema "Ocean of Tomorrow", Kamis pekan lalu.

Susi pun menguraikan apa yang dikerjakannya sejak ditunjuk menjadi Menteri KKP, Oktober 2014.

PUSAT PENERANGAN TNI Proses penenggelaman kapal pencuri ikan di perairan Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (20/5/2015) siang. Penenggelaman tersebut dilakukan oleh TNI Angkatan Laut.

Dimulai dari penenggelaman kapal asing pencuri ikan hingga melarang beroperasinya kapal eks asing dan penggunaan alat tangkap berbahaya, seperti cantrang.

Ia menguraikan keuntungan memerangi illegal fishing, yaitu bertambahnya populasi ikan di perairan Indonesia.

Hasil tangkapan ikan meningkat signifikan dan jenis ikan yang semula menghilang puluhan tahun kembali ke perairan Indonesia.

Susi bicara berdasarkan pengalamannya selama 30 tahun berkecimpung dalam dunia perikanan, dua tahun memimpin KKP, dan memimpin perang terhadap praktik illegal fishing.

Susi juga menguraikan berbagai hambatan yang dihadapi, baik dari dalam maupun luar Indonesia saat dirinya ingin secara konsisten untuk mewujudkan visi laut yang sehat, yang menyediakan sumber kehidupan bagi generasi saat ini hingga anak cucu di masa mendatang.

Di hadapan Senator AS Sheldon Whitehouse, pemimpin Kaukus Kelautan Senat AS, Susi tanpa basa-basi menjelaskan persoalan-persoalan itu dan meminta bantuan untuk menutupi kekurangan yang dihadapi Pemerintah Indonesia saat ini dalam melawan illegal fishing.

Pemerintah masih membutuhkan peningkatan kapasitas pengawasan laut, satelit monitor, dan lainnya yang mendukung upaya penangkapan kapal- kapal asing pencuri ikan.

KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Dua kapal asal Vietnam yang ditenggelamkan di perairan Pulau Datuk, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (5/4/2016)

Senator Whitehouse sembari bercanda mengungkapkan apresiasinya terhadap kinerja Susi menjaga lautan.

"Anda telah menenggelamkan kapal dengan jumlah yang bahkan jauh lebih banyak daripada US Navy (Angkatan Laut AS)," katanya.

Sejak Oktober 2014, Susi telah memerintahkan penenggelaman setidaknya 380 kapal yang terbukti melakukan praktik pencurian ikan.

Meski menguraikan tentang perlunya bantuan dan sponsor baik dari kalangan pemerintah maupun organisasi nonpemerintah di AS, Susi pun tidak bisa menjanjikan keistimewaan terhadap kapal-kapal AS.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com